Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jember Fashion Carnaval 2019, Parade "Tribute for Dynand Fariz"

Kompas.com - 06/08/2019, 15:28 WIB
Rachmawati

Editor

JEMBER, KOMPAS.comJember Fashion Carnaval (JFC) tetap digelar walaupun Dynand Fariz, pendiri sekaligus Presiden Jember Fashion Carnaval (JFC) meninggal dunia karena sakit pada 17 April 2019 lalu.

JFC ke-18 dengan tema Tribal Grandeur atau Keagungan Suku-suku Bangsa dibuka oleh Bupati Jember Faida bersama desainer kondang Anne Avantie pada 31 Juli 2019

Pagelaran karnaval kelas dunia yang masuk tahun ke-18 tersebut digelar pada 1-4 Agustus 2019.

JFC sendiri telah menyabet berbagai macam penghargaan internasional melalui karya busana yang ditampilkan.

Manajemen JFC mengatakan bahwa JFC tetap jalan sesuai dengan jadwal dan harapan almarhum Dynand Fariz yang sudah menyiapkan pagelaran karnaval kelas dunia itu sejak setahun yang lalu.

Baca juga: Dynand Fariz Penggagas Jember Fashion Carnaval Meninggal Dunia

"Kami tegaskan bahwa JFC tetap dilaksanakan karena perjuangan Dynand Fariz harus dilanjutkan dan impian harus diwujudkan bersama untuk menyiapkan warisan yang dapat menyejahterakan masyarakat hingga ratusan tahun ke depan," kata CEO JFC Suyanto.

Tangan kreatif Dynand dalam membuat busana berbagai kontes kecantikan di dunia tidak diragukan lagi, bahkan karya-karyanya mampu menyabet penghargaan di kancah internasional, sehingga peranannya sangat besar dalam keberlangsungan JFC yang sudah berjalan selama 18 tahun.

JFC International Event pada tahun 2019 sudah disiapkan oleh almarhum Dynand Fariz sejak setahun yang lali. Namun meninggalnya putra daerah terbaik Jember yang sangat mendadak, sedikit berpengaruh pada denyut JFC tahun ini.

Dengan berbagai persiapan yang sudah dilakukan, Yayasan JFC dan seluruh kru yang terlibat mewujudkan impian Dynand yang juga menjabat sebagai Presiden Asosiasi Karnaval Indonesia (Akari) untuk membuktikan eksistensi JFC akan selalu ada.

JFC tahun 2019 menampilkan delapan defile rancangan karnaval fesyen yakni suku bangsa Aztec (Meksiko), Mongol (Mongolia), Zulu (Afrika Selatan), Viking (Norwegia), Karen (Thailand), Polynesia, dan Indonesia yang kali ini diwakili Suku Minahasa (Sulawesi Utara) dan Hudoq (Kalimantan Timur).

Baca juga: Prestasi Dynand Fariz, dari Jember hingga Mancanegara

Rangkaian JFC 2019 akan dimulai dengan acara pembukaan pada 31 Juli, Pets Carnival pada 1 Agustus, Kids & Artwear Carnival pada 2 Agustus, Wonderful Archipelago Carnival Indonesia pada 3 Agustus, dan puncak acara Grand Carnival pada 4 Agustus.

Bupati Jember Faida saat pembukaan menyampaikan bahwa Pemerintah Kabupaten Jember sepakat untuk menjaga warisan Dynand Fariz untuk menjadi salah satu aset budaya dan daya tarik wisata Indonesia, khususnya Jember.

"Saya Faida, Bupati Jember berjanji atas nama pribadi dan Pemkab Jember akan terus menjaga dan mendukung JFC agar dapat terselenggara setiap tahun," katanya.

Meskipun Dynand telah tiada, menurut Faida, kelangsungan JFC tetap akan dijaga sehingga menjadi warisan budaya, karena kegiatan JFC bukan hanya untuk Kabupaten Jember maupun Indonesia, tetapi menjadi kebanggaan dunia dan dapat menarik wisatawan mancanegara berkunjung ke Jember.

Faida mengatakan JFC merupakan satu-satunya karnaval inklusi di dunia karena peserta yang terlibat berasal dari seluruh kalangan dan lapisan masyarakat, termasuk dari anak-anak berkebutuhan khusus dan mantan pasien bibir sumbing yang menggunakan kostum yang sebagian terbuat dari bahan daur ulang.

Baca juga: Cinta Laura Tampil Memukau di Jember Fashion Carnaval 2019

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com