TRENGGALEK, KOMPAS.com - Suara deru mesin motor terdengar menggema dari sekitar parkiran kendaraan dinas bupati Trenggalek.
Sebuah motor custom Bobber warna hitam mengkilap muncul dan di parkir di halaman pendopo Kabupaten Trenggalek.
“Coba cek tekanan angin ban,” perintah Bupati Trenggalek Mochammad Nur Arifin kepada salah satu pegawainya.
Baca juga: Hobi Motor 5 Kepala Daerah: Cinta Mati pada Vespa, Nge-trail ke Pelosok, hingga Terinspirasi Jokowi
Siapa sangka, bupati yang selalu kalem dalam setiap aktivitasnya ini punya hobi yang "anak muda banget", ya, menggeber Bobber.
Arifin memiliki motor modifikasi jenis Bobber. Seringkali, kepala daerah termuda ini mengendarai motor modifikasi kesayangannya ketika melakukan sejumlah kegiatan kedinasan maupun kegiatan pribadi.
Jika sedang menggeber kuda besi tunggangannya bersama komunitas motor, biasanya helm, kacamata hitam, jaket denim dan celana jeans, jadi tampilan pilihan sang bupati.
“Saya menghadiri undangan kedinasan maupun sosialisasi, lebih asyik naik motor,” ujar Arifin.
Senang motor sejak SMA
Kecintaannya akan kuda besi dimulai sejak duduk di bangku sekolah menengah atas (SMA). Kala itu, Nur Arifin sudah mulai suka mengutak-atik bentuk sepeda motor.
Karena sempat mengalami kecelakaan ketika mengendarai sepeda motor, orangtua Arifin melarangnya mengendarai sepeda motor. Terpaksa, Arifin harus selalu naik angkutan kota apabila ke sekolah maupun keluar rumah.
Namun, namanya jiwa muda memang sulit dibendung. Arifin beberapa kali curi-curi kesempatan mengendarai motor milik adiknya.
“Kalau pakai motor ya curi-curi pinjam punya adik,” ujar Arifin.
Arifin kembali menggunakan sepeda motor ketika mulai manjadi pejabat publik di Trenggalek. Sepeda motor pertama Gus Ipin, sapaan akrabnya, adalah jenis trail.
Dinilai sepeda motor jenis ini bisa digunakan mengeksplore ke seluruh wilayah Trenggalek yang wilayahnya banyak perbukitan.
Tunggangan trailnya itu dinilai lebih efektif menembus jalan hingga ke pelosok dibanding menaiki mobil Jeep.