Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ini Dia Kelebihan Domba Merino, Jadi Favorit untuk Kurban

Kompas.com - 05/08/2019, 16:04 WIB
Fadlan Mukhtar Zain,
Khairina

Tim Redaksi

 

BANYUMAS, KOMPAS.com - Hari Raya Idul Adha sebentar lagi. Umat Islam berlomba berburu hewan kurban terbaik, baik itu sapi, kerbau, kambing ataupun domba.

Salah satu hewan kurban yang tengah banyak diburu oleh warga Banyumas, Jawa Tengah, adalah domba merino.

Domba asli Australia tersebut dikawin silang dengan domba lokal dan banyak dikembangkan di daerah Banjarnegara dan Wonosobo.

Baca juga: Sejumlah Domba Warga Probolinggo Mati Diserang Anjing Liar

Salah satu peternak kambing dan domba di Banyumas, Dedi Budi Santoso mengatakan domba merino atau yang biasa disebut di pasar sebagai dombos tersebut banyak diburu masyarakat.

"Kalau yang sudah pernah menyembelih domba merino, tahun berikutnya akan menyembelih itu lagi," kata Dedi saat ditemui di tempat peternakannya di Desa Purbadana, Kecamatan Kembaran, Kabupaten Banyumas, Senin (5/9/2019).

Dedi mengatakan kali pertama mengenalkan domba tersebut di sekitar wilayah Banyumas pada 2017 lalu. Saat itu masih sedikit masyarakat yang memilih domba merino sebagai hewan kurban.

"Awalnya dikiranya cuma bulunya saja yang tebal, tapi ternyata dagingnya banyak. Satu ekor domba merino bisa menghasilkan daging antara 20 kg hingga 22 kg," ujar Dedi yang juga menjadi Ketua Himpunan Peternak Kambing Domba Indonesia (HPKDI) Cabang Banyumas.

Baca juga: Heboh, Puluhan Domba di Sumedang Mati karena Makhluk Halus, Ini Penyebab Sebenarnya

Kelebihan domba merino dengan domba lokal, lanjut Dedi, memiliki tubuh yang besar. Selain itu, bentuk bulunya yang tebal juga menarik minat masyarakat.

"Bobotnya yang saya jual antara 60 kilogram hingga 90 kilogram, kebanyakan yang ada di sini silangan, kalau yang asli bisa 100 kilogram lebih. Kalau dibawa ke pasar sering dijadikan guyonan, siapa yang kuat angkat dikasih uang Rp 100.000," tutur Dedi.

Untuk harganya, kata Dedi, bervariasi antara Rp 2,5 juta hingga Rp 4,5 juta. Sedangkan domba lokal dijual dengan harga sekitar Rp 1,3 juta dengan bobot sekitar 40 kg hingga 50 kg.

"Harga jualnya bagus sekali, banyak peminatnya. Menjelang Idul Adha ini saya sudah menjual 150 ekor domba merino. Saya juga kirim ke Cilacap, Purbalingga, Tegal, Pemalang dan beberapa daerah di Jawa Barat," ujar Dedi.

Salah satu pekerja di peternakan tersebut, Yunus mengatakan, pakan domba merino berbeda dengan pakan untuk domba lokal. Domba merino diberi makan kangkung kering dan kleci, yaitu olahan kulit air kedelai.

Yunus menjelaskan perbedaan domba merino asli Australia dan hasil perkawinan silang dengan domba lokal adalah pada bulunya.

"Kalau merino yang asli bulunya sampai muka, terlihat lebih gagah, kalau yang hasil kawin silang, mukanya tidak ada bulunya, seperti domba lokal," ujar Yunus.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com