BANDUNG, KOMPAS.com - Listrik padam (black out) yang terjadi di beberapa daerah di wilayah Jawa Barat, DKI Jakarta dan Banten, pada Minggu (4/8/2019) kemarin, mengganggu aktivitas warga.
Listrik yang padam selama berjam-jam merugikan masyarakat yang mengandalkan listrik untuk usahanya. Salah satunya, menimpa bisnis potong rambut di Bandung.
Salah satu barbershop bernama Brocode mengalami kerugian hingga Rp 10 juta saat pemadaman listrik terjadi.
Pemilik Brocode, Yeremia mengatakan, usaha potong rambutnya mengalami kerugian sehari kemarin. Sebab, bisnis potong rambut miliknya ini sebagian besar menggunakan listrik, baik dari mesin cukur hingga penerangan.
"Secara bisnis rugi satu hari, tapi mau bagaimana lagi, risiko pasti ada dalam bisnis," ucap Yeremia saat dihubungi, Senin (5/8/2019).
Baca juga: Listrik Mati, Ini Daftar Perjalanan KA Jarak Jauh yang Terganggu di Purwokerto
Menurut Yeremia, Brocode memiliki beberapa cabang. Namun, hanya cabang di wilayah Bekasi yang tidak terkena dampak pemadaman listrik.
Sementara, untuk cabang di Bandung, seperti di wilayah Dago, Cihapit, Jatinangor, dan Cimahi, terkena imbas pemadaman listrik.
"Dago, Cihapit, Jatinangor, Cimahi dari jam 12.00 WIB udah mati. Cimahi duluan jam 16.00 nyala, Dago jam 18.00, nah Jatinangor baru malam banget baru nyala," kata Yeremia.
Yeremia mengatakan, sistem perusahaan menggunakan persentase hitungan cukur per kepala dan bagi hasil dengan karyawan. Dengan demikian, kerugian yang dialami tak hanya perusahaan, tetapi juga para karyawan.
"Rata-rata Rp 2,5 juta satu cabang. Total 10 juta. Apalagi weekend orang banyak cukur," tutur Yeremia.
Meski begitu, menurut Yeremia, sebagai antisipasi, pihaknya menggunakan cukur konvensional untuk sementara.
Yeremia berharap, PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) ke depannya dapat menjaga kualitasnya dan menginformasikan kepada masyarakat, ketika ada informasi pemadaman secara serentak.
"Tolong beri imbauan sebelumnya kalau ada pemadaman bergilir. Solusinya bagaimana buat pebisnis, supaya diberitahukan secepatnya agar bisa diberitahu ke customer," kata Yeremia.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.