Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dampak Listrik Padam, Bisnis Potong Rambut di Bandung Rugi hingga 10 Juta

Kompas.com - 05/08/2019, 11:53 WIB
Agie Permadi,
Abba Gabrillin

Tim Redaksi

BANDUNG, KOMPAS.com - Listrik padam (black out) yang terjadi di beberapa daerah di wilayah Jawa Barat, DKI Jakarta dan Banten, pada Minggu (4/8/2019) kemarin, mengganggu aktivitas warga.

Listrik yang padam selama berjam-jam merugikan masyarakat yang mengandalkan listrik untuk usahanya. Salah satunya, menimpa bisnis potong rambut di Bandung.

Salah satu barbershop bernama Brocode mengalami kerugian hingga Rp 10 juta saat pemadaman listrik terjadi.

Pemilik Brocode, Yeremia mengatakan, usaha potong rambutnya mengalami kerugian sehari kemarin. Sebab, bisnis potong rambut miliknya ini sebagian besar menggunakan listrik, baik dari mesin cukur hingga penerangan.

"Secara bisnis rugi satu hari, tapi mau bagaimana lagi, risiko pasti ada dalam bisnis," ucap Yeremia saat dihubungi, Senin (5/8/2019).

Baca juga: Listrik Mati, Ini Daftar Perjalanan KA Jarak Jauh yang Terganggu di Purwokerto

Menurut Yeremia, Brocode memiliki beberapa cabang. Namun, hanya cabang di wilayah Bekasi yang tidak terkena dampak pemadaman listrik.

Sementara, untuk cabang di Bandung, seperti di wilayah Dago, Cihapit, Jatinangor, dan Cimahi, terkena imbas pemadaman listrik.

"Dago, Cihapit, Jatinangor, Cimahi dari jam 12.00 WIB udah mati. Cimahi duluan jam 16.00 nyala, Dago jam 18.00, nah Jatinangor baru malam banget baru nyala," kata Yeremia.

Yeremia mengatakan, sistem perusahaan menggunakan persentase hitungan cukur per kepala dan bagi hasil dengan karyawan. Dengan demikian, kerugian yang dialami tak hanya perusahaan, tetapi juga para karyawan.

"Rata-rata Rp 2,5 juta satu cabang. Total 10 juta. Apalagi weekend orang banyak cukur," tutur Yeremia.

Meski begitu, menurut Yeremia, sebagai antisipasi, pihaknya menggunakan cukur konvensional untuk sementara.

Yeremia berharap, PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) ke depannya dapat menjaga kualitasnya dan menginformasikan kepada masyarakat, ketika ada informasi pemadaman secara serentak.

"Tolong beri imbauan sebelumnya kalau ada pemadaman bergilir. Solusinya bagaimana buat pebisnis, supaya diberitahukan secepatnya agar bisa diberitahu ke customer," kata Yeremia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com