KARAWANG, KOMPAS.com - Sebanyak 1.373 jaring nelayan Karawang terkena tumpahan minyak Pertamina di Laut Jawa.
Kepala Seksi (Kasi) Kelembagaan Nelayan Dinas Perikanan Kabupaten Karawang Setya Saptana mengatakan, jaring yang terpapar tumpahan minyak rata-rata milik nelayan dengan kapal di bawah 8 Gross Ton (GT).
"Jaring yang sudah kena tumpahan minyak susah dibersihkan," kata Setya, Senin (5/8/2019).
Baca juga: Ridwan Kamil Kumpulkan Kepala Daerah dan Pertamina Cari Solusi Insiden Kebocoran Minyak
Saat ini, kata dia, pihaknya tengah melakukan pendataan hingga verifikasi oleh Tim Verifikasi Kompensasi bersama Pertamina.
"Jika ada nelayan yang terdampak, silakan melapor kepada Dinas Perikanan," kata dia.
Selain itu, sejumlah titik mangrove juga terdampak. Hanya saja, pihaknya belum bisa memastikan berapa luas mangrove yang terpapar.
Setya menyebut, tambak garam milik 15 kelompok petani garam di sejumlah wilayah juga terdampak. Garam-garam yang terindikasi terdampak bahkan dilakukan pegujian.
Baca juga: Bupati Karawang Minta Kompensasi Dampak Tumpahan Minyak ke Pertamina
"Saat ini, masih menunggu hasil (pengujian)," kata dia.
Pemkab Karawang bersama Pertamina membentuk Tim Verifikasi Kompensasi atas kerugian warga yang terdampak kebocoran minyak anjungan Lepas Pantai YYA-1 area Pertamina Hulu Energi Offshore North West Java (PHE ONWJ).
Tim ini dibentuk berdasarkan SK Bupati Karawang, agar memiliki kekuatan hukum tentang kewenangannya menyalurkan dana kompensasi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.