Namun karena hembusan angin cukup kencang dan banyak safana (rumput kering) pada musim panas saat ini yang mudah terbakar, sehingga api menjalar cepat.
"Kurang lebih ada 100 hektar jadinya yang terbakar," kata Saladin saat dikonfirmasi.
Hingga Kamis (1/8/2019), titik api masih terlihat di antara gunung Pergasingan dengan Nanggi.
Baca juga: Penyebab Kebakaran di Kawasan Taman Nasional Gunung Rinjani Masih Diselidiki
Hutan di lereng Gunung Panderman, Kota Batu, terbakar pada Minggu (21/7/2019) malam.
Kepala Seksi Penanggulanan Bencana Pusdalops pada BPBD Kota Batu Abdul Rochim mengatakan titik api mulai terlihat pada pukul 19.45 WIB. Api terus membesar membakar hutan lereng Gunung Panderman.
Tidak ada pendaki yang terjebak saat kebakaran. Dua pendaki terakhir gunung tersebut berhasil turun dengan selamat.
Aktivitas pendakian menuju puncak gunung setinggi 2.045 meter dari permukaan laut (mdpl) itu untuk sementara ditutup.
Baca juga: Berhasil Dipadamkan, Kebakaran Gunung Panderman Mencapai 70 Hektare
Gunung Panderman sendiri merupakan gunung yang memiliki ketinggian sekitar 2.045 meter di atas permukaan laut (mdpl).
Lokasi gunung ini juga sejalur dengan Gunung Butak. Oman Suherman, Kepala Divisi Perum Perhutani Jawa Timur menyampaikan, bahwa sampai saat ini jalur pendakian termasuk pendakian ke Gunung Butak ditutup.
“Sementara kita tutup semua, karena kan kebakaran,” kata Oman.
Tim gabungan melakukan pemadaman dengan cara manual, yaitu dengan memukul api pakai ranting dan menyekatnya supaya tidak terus menjalar.
Baca juga: 6 Fakta Baru Kebakaran Hutan Gunung Panderman, 60 Hektar Dilalap Api hingga Semua Pendaki Selamat
Kepala Seksi Kedaruratan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Batu Achmad Choirur Rochim mengatakan, titik api yang menjalar berada di petak 227 atau kawasan Curah Banteng dan Parang Putih.
Kemiringan tebing di lokasi itu melebihi 60 detajat, sehingga membahayakan bagi petugas.
Rochim mengatakan, lahan yang terbakar berada di petak 227 dan 213 seluas 70 hektare.
Hingga saat ini belum ada kepastian terkait penyebab terjadinya kebakaran hutan itu. Dugaan sementara, kebakaran itu disebabkan oleh faktor alam. Sebab, ada sejumlah titik api yang muncul bersamaan.
Sumber: KOMPAS.com (Achmad Faizal, Andi Hartik, Fitri Rachmawati, Karnia Septia, Nur Rohmi Aida)