Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

2 Peserta Surabaya Marathon 2019 Meninggal, RSUD Dr Soetomo Sayangkan Tak Ada Verifikasi Kesehatan

Kompas.com - 04/08/2019, 19:10 WIB
Ghinan Salman,
Robertus Belarminus

Tim Redaksi

SURABAYA, KOMPAS.com - Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Dr Soetomo, Surabaya, menyayangkan insiden meninggalnya dua peserta Surabaya Marathon 2019 kategori lari 10 kilometer.

Alasannya, panitia tidak secara detail melakukan pengecekan kondisi kesehatan para peserta, apakah layak mengikuti gelaran tersebut atau tidak.

"Kami tentunya menyayangkan, ini acara kan besar dengan beban fisik yang juga besar. Mestinya panitia penyelenggara membuat satu sistem tentang kelayakan peserta," kata Humas RSUD Dr Soetomo, dr Pesta Parulian, saat dihubungi, Minggu (4/8/2019).

Baca juga: Ini Kronologi Meninggalnya Dua Peserta Surabaya Marathon 2019

Selain melakukan pemeriksaan kesehatan, lanjut dia, panitia seharusnya memilihkan kategori jarak peserta. Dengan begitu, insiden meninggalnya peserta di ajang lari maraton tersebut bisa diantisipasi.

Ia menyebut, panitia hanya memberikan persyaratan wajib, dengan meminta peserta melampirkan pemeriksaan kesehatan. Tetapi, hal itu tidak diiringi dengan verifikasi kondisi kesehatan peserta.

"Kalau kami lihat di peraturan yang disebar di media siber kan ada peraturannya untuk wajib memeriksakan kesehatan. Tapi, tidak diverifikasi apa memang kondisinya ini (layak)," ujar dia.

Ia mengaku, panitia tidak melibatkan pihak RSUD Dr Soetomo secara aktif dalam kepanitiaan. Menurut dia, panitia hanya meminta untuk disiapkan sejumlah unit ambulans.

"Secara resmi koordinasi dalam bentuk kepanitiaan ya tidak ada. Panitia hanya minjam ambulans dan minta disiapkan ambulans di acara tersebut. Kami sudah memenuhi. Tetapi, koordinasi sebagai tim kita tidak ada," kata dia.

Ia berharap, ke depan panitia Surabaya Marathon 2019 bisa melakukan evaluasi dengan melibatkan RSUD Dr Soetomo dalam event akbar tersebut.

Baca juga: 2 Peserta Surabaya Marathon 2019 Meninggal, Ini Dugaan Penyebabnya

Sehingga, ketika terjadi insiden semacam itu, lebih mudah untuk diantisipasi.

"Kami sudah punya sistem penanggulangan darurat terpadu. Tentunya ini dengan acara sebesar ini, maunya kami ini dilibatkanlah. Sehingga semuanya bisa terantisipasi," kata Pesta.

Seperti diberitakan, dua peserta Surabaya Marathon 2019 meninggal dunia saat mengikuti ajang lomba maraton kategori 10 K di Surabaya, Minggu (4/8/2019).

Kedua peserta yang meninggal itu adalah Husnun Nadhor Djuraid (60), warga Kota Malang, Jawa Timur, dan Oentong P Setiono (55), warga Kelapa Gading, Jakarta.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com