Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Berusia 15 Tahun, Bhagas Nakshatrasakti Menjadi Mahasiswa Termuda UGM

Kompas.com - 04/08/2019, 17:14 WIB
Wijaya Kusuma,
Robertus Belarminus

Tim Redaksi

YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Bhagas Nakshatrasakti sepintas sama dengan mahasiswa baru Universitas Gadjah Mada (UGM) lainya.

Tetapi siapa menyangka, Bhagas ternyata merupakan mahasiswa termuda UGM tahun 2019.

"Saya kelahiran Jakarta 23 Oktober 2003. Saat ini, usia saya 15 tahun," ujar Bhagas, saat ditemui di pembukaan Pelatihan Pembelajar Sukses bagi Mahasiswa Baru (PPSMB) di Lapangan Grha Sabra Pramana UGM, Sabtu (3/8/2019).

Baca juga: Hewan Kurban Stres Buat Daging Kurang Enak, Ini Kata Peneliti UGM

Bhagas menceritakan, pada usia 5 tahun, ia masuk sekolah dasar (SD). Saat duduk di kelas IV, ia ditawari untuk mengikuti program akselerasi.

Ia pun masuk program akselesarsi sampai berlanjut ke bangku sekolah menengah pertama (SMP).

Setelah lulus SMP, Bhagas memutuskan untuk melanjutkan ke SMA Al Izhar, Pondok Labu, Jakarta Selatan. Namun ia tidak meneruskan akselerasi.

Keputusanya ini karena dirinya ingin merasakan sekolah reguler.

"Saya bertekad untuk tidak masuk akselerasi lagi. Jadi SMA saya tempuh selama tiga tahun, ya kalau akselerasi mungkin masuk perguruan tinggi usia saya 14 tahun," ujar dia.

Dia mengaku sempatkan mengikuti berbagai lomba, seperti kompetisi matematika dan lain-lain.

Saat di bangku SMA, ia mulai mengikuti misi budaya dan sering pentas di luar negeri.

“Saya sering pentas keluar negeri saat kelas X dan XI SMA, pentas memainkan alat musik perkusi," ungkap dia.

Lulus SMA, Bhagas memilih kuliah di UGM. Ia masuk ke International Undergraduate Program UGM, Fakultas Biologi.

"Biologi itu hal yang mendalami kehidupan dan membahas soal-soal dasar dari kehidupan tersebut," ujar dia.

Diakuinya, kuliah di Program IUP merupakan keinginanya yang sudah lama.

Ia ingin kuliah dengan atmosfer internasional,  belajar dengan bahasa inggris dan merasakan pengajaran langsung dari beberapa pengajar asing.

Baca juga: Lustrum 14 UGM: Upaya Menangkal Radikalisme Masuk Kampus

Sebab, ke depan persaingan dunia international lebih ketat.

"Kedepan persaingan itu di dunia internasional, dan program-program seperti itu sangat diperlukan saat ini. Mrmang ingin masuk IUP," ujar dia.

Anak pasangan Raski Pungkasari dan Bayu Wisanto Gunawan Notomo ini menuturkan, bercita-cita menjadi seorang biotek engineering dan memiliki perusahaan sendiri.

Meski berusia lebih muda, namun Bhagas mengaku tidak pernah merasa canggung. Ia tetap akan bergaul seperti biasa dengan teman-temannya.

"Giat belajar dan tetap have fun dengan teman-teman kuliah," pungkasnya. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com