Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bupati Trenggalek Turut Pawai Budaya Sambil Pungut Sampah

Kompas.com - 04/08/2019, 07:18 WIB
Slamet Widodo,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

TRENGGALEK, KOMPAS.com - Mengisi HUT Kemerdekaan RI ke-74, Kabupaten Trenggalek di Jawa Timur menggelar pawai budaya nusantara dengan tajuk Ethnic Carnival pada Sabtu (3/8/2019). 

Selain menampilkan tarian khas Trenggalek, peserta pawai juga membawakan tarian khas maupun kebudayaan dari seluruh nusantara.

Ribuan peserta yang tergabung dalam masing-masing lembaga pendidikan, instansi serta umum, mengikuti pawai budaya nusantara.

Peserta pawai tersebut terdiri dari siswa-siswi SMA, seluruh instansi pemerintah daerah serta umum. Para peserta pawai berjalan menyusuri jalan protol sejauh sekitar 5-7 kilometer.

Baca juga: Bupati Trenggalek Emil Dardak Bantah Kabar Wakilnya Menghilang Akibat Tekanan Politik

“Hari ini yang kedua kali, kalau kemarin (pesertanya) tingkat sekolah dasar (SD) dan sekolah menengah pertama (SMP). Tahun lalu kita gabung dan malam baru selesai. Jadi tahun ini pawai budaya kami selenggarakan dua kali,” kata Bupati Trenggalek Mochammad Nur Arifin, Sabtu. 

Bupati Trenggalek sendiri mengikuti pawai dari garis keberangkatan hingga finish. Dia berjalan di barisan depan sambil menggendong anaknya dan didampingi istrinya. 

Tampil dengan busana adat Jawa, bupati termuda ini mengikuti pawai sambil sesekali memungut sampah di jalan. Di barisan belakangnya, menampilkan tarian khas Reog Ponorogo serta tari jaranan khas Trenggalek Turangga Yakso.

“Tadi berjalan sambil memungut sampah plastik yang saya lihat di jalan. Sekaligus sebagai edukasi kepada warga, agar tidak membuang sampah sembarangan,” ujar Mochammad Nur Arifin.

Baca juga: Bupati Trenggalek: Daripada Ikut Demo di Sidang MK, Lebih Baik Olahraga

Seluruh peserta pawai menampilkan beberapa tarian kebudayaan khas dari berbagai daerah lengkap dengan pakaian serta atributnya. 

Mulai reog Ponorogo, tari Gambyong Banyuwangi, tarian khas Betawi,tari khas Papua serta tarian khas wilayah lain.

Sepanjang perjalanan mulai pemberangkatan hingga finish, para peserta menari dengan diiringi musik dari pengeras suara.

“Tahun ini temanya busana dan budaya nusantara. Biar kita tidak jadi orang yang hanya membanggakan kedaerahan, tapi juga melebur sebagai Bhinneka Tunggal Ika, juga saling toleransi,” tutur Gus Ipin sapaan akrab Bupati Trenggalek ini.

Baca juga: Usia 25 Tahun, Gus Ipin Raih Rekor Wakil Bupati Termuda Se-Indonesia

Penonton antusias

Meski pawai digelar ditengah cuaca terik panas matahari, para peserta tetap antusias mengikuti pawai ini. Sepanjang jalan yang dilalui para peserta dipadati ribuan penonton. 

Para penonton sudah terlihat memadati sepanjang jalan yang dilintasi para peserta pawai, sejak pagi sebelum peserta diberangkatkan.

“Kami sudah sejak pagi disini (sisi jalan protokol), agar dapat posisi nyaman untuk menonton,” kata salah satu penonton bernama Sundari (38).

Pawai budaya nusantara ini diberangkatkan dari jalan R.A Kartini tepatnya depan SD Negeri Sumbergedong 1 dan finish di depan tugu Pancasila kawasan alun-alun.

Baca juga: Gubernur Jatim Lantik Mochammad Nur Arifin Jadi Bupati Trenggalek

Di garis finish, para peserta melakukan atraksi menari sesuai dengan khas masing-masing daerah.

“Selain tarian khas daerah, masyarakat juga diberi pemahaman tentang pakaian adat dari seluruh Nusantara,” ujar Gus Ipin.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com