Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Fakta Gempa Banten, Ratusan Rumah Rusak di Pandeglang dan Lebak hingga Warga Sukabumi Bertahan di Masjid

Kompas.com - 03/08/2019, 11:07 WIB
Candra Setia Budi

Editor

KOMPAS.com - Gempa bumi bermagnitudo 7,4 (dimutakhirkan menjadi magnitudo 6,9) berpusat di 164 km arah barat daya Kota Pandeglang, Banten pada kedalaman 48 kilometer memunculkan peringatan dini tsunami.

Gempa Banten terjadi pada Jumat (2/8/2019) pukul 19.03 WIB.

Peringatan dini tsunami dicabut oleh Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) pukul 21.35 WIB.

Pasca-gempa tersebut, membuat sejumlah bangunan di Kabupaten Pandeglang dan Lebak dilaporkan rusak, bahkan warga Sukabumi masih bertahan di masjid.

Berikut ini fakta gempa bumi Banten:

1. Peringatan dini tsunami dicabut warga Pandeglang bisa pulang

Warga di pesisir Kabupaten Lebak dan Pandeglang mengungsi pasca gempa Magnitudo 7,4 mengguncang, Jumat (2/8/2019).Acep Nazmudin Warga di pesisir Kabupaten Lebak dan Pandeglang mengungsi pasca gempa Magnitudo 7,4 mengguncang, Jumat (2/8/2019).

Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) resmi mencabut peringatan dini tsunami yang sebelumnya dikeluarkan pasca-gempa berkekuatan magnitudo 7,4 terjadi di Barat Daya Sumur, Banten.

Dicabutnya peringatan ini direspons oleh Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Pandeglang dengan memperbolehkan masyarakat yang mengungsi untuk kembali ke rumah masing-masing.

"(Peringatan tsunami) BMKG sudah resmi dicabut, masyarakat yang mengungsi dipersilakan untuk pulang ke rumah masing-masing," imbau Kepala BPBD Pandeglang Deni Kurnia kepada Kompas.com di kantornya, Jumat (2/8/2019).

Baca juga: Peringatan Dini Tsunami Dicabut, Warga Pesisir Pandeglang Bisa Pulang

2. 106 rumah warga rusak 

Pasca gempa magnitudo 7,4 di Provinsi Banten, Jumat (2/8/2019) sejumlah bangunan dilaporkan rusak.KOMPAS.com/ACEP NAZMUDIN Pasca gempa magnitudo 7,4 di Provinsi Banten, Jumat (2/8/2019) sejumlah bangunan dilaporkan rusak.

Data terbaru BPBD Pandeglang, Sabtu (3/8/2019), gempa Banten merusak 106 rumah warga di Kabupaten Pandeglang dan Lebak.

Kepala BPBD Pandeglang, Deni Kurnia mengatakan, di Pandeglang jumlah rumah yang rusak hingga pukul 07.00 WIB sebanyak 94 rumah, dengan wilayah terdampak paling parah berada di Kecamatan Mandalawangi.

"Di Mandalawangi 44 rumah rusak, paling parah di dua desa Panjang Jaya dan Sinar Jaya," kata Deni di kantornya, Sabtu.

Terdapat dua warga terluka di Kecamatan Cikeusik dan Panimbang. Sementara di Kabupaten Lebak, gempa menyebabkan 12 rumah rusak di delapan kecamatan.

Baca juga: Data Terbaru Dampak Gempa Banten, 106 Rumah Rusak di Pandeglang dan Lebak

3. Warga Sukabumi mengungsi dan bertahan di Masjid

Petugas Pos SAR mengecek pengungsi di Masjid Ar Rasyid, Palabuhanratu, Sukabumi, Jawa Barat, Sabtu (3/8/2019).KOMPAS.com/BUDIYANTO Petugas Pos SAR mengecek pengungsi di Masjid Ar Rasyid, Palabuhanratu, Sukabumi, Jawa Barat, Sabtu (3/8/2019).

Dampak gempa Banten, puluhan pengungsi masih bertahan di Masjid Ar Rasyid, Perumahan Graha Kiara Lawang, Kecamatan Palabuhanratu, Sukabumi, Jawa Barat, Sabtu (3/8/2019) dini hari. Para pengungsi khawatir terjadinya tsunami.

Belum lagi ditambah gempa yang kembali bermagnitudo 4,4 yang kembali dirasakan warga pada Sabtu (3/8/2019) pukul 00.22 WIB, membuat warga Sukabumi memilih untuk sementara mengungsi di lokasi aman.

"Tadinya mau pulang ke rumah, karena pengumuman tsunami sudah dicabut. Namun, karena ada gempa lagi akhirnya kami bertahan di sini," ungkap salah satu warga, Ela Nurlaela (36) kepada Kompas.com di Masjid Ar Rasyid.

Baca juga: Gempa Banten, Warga Sukabumi Mengungsi dan Bertahan di Masjid

4. Penyeberangan Merak-Bakauheni tetap normal

Ilustrasi pelabuhanIRA RACHMAWATI / KOMPAS.COM / BANYUWANGI Ilustrasi pelabuhan

Direktur Jenderal Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan Budi Setiyadi menyatakan bahwa kondisi penyeberangan lintas Merak-Bakauheni saat ini masih beroperasi normal pasca- gempa Banten, Jumat (2/8/2019) pukul 19.03 WIB.

Saat ini Budi telah memerintahkan jajarannya untuk memeriksa kondisi sarana dan prasarana terkait di wilayah yang terdampak gempa.

“Saya minta bagi petugas Ditjen Hubdat di lapangan tetap waspada akan kemungkinan gempa susulan. Utamakan juga pelayanan terhadap masyarakat,” jelas Rudi dikutip dari rilis tertulis Ditjen Perhubungan Darat yang diterima Kompas.com, Jumat malam.

Hingga kini tidak ada kerusakan infrastruktur di wilayah Merak, meski dilaporkan adanya kondisi air laut surut sekitar 20 cm.

"Saya minta seluruh petugas di lapangan juga untuk melakukan tindakan antisipasi guna meminimalkan resiko baik keselamatan maupun gangguan operasional," kata Rudi.

Baca juga: Pasca-gempa Banten, Penyeberangan Merak-Bakauheni Tetap Normal

5. Penjelasan PVMBG soal pemicu gempa di Banten

Ilustrasi gempa, gempa BantenShutterstock Ilustrasi gempa, gempa Banten

Gempa bumi berkekuatan magnitudo 7,4 yang berpusat di koordinat 104.58° BT dan 7.54° LS, pada kedalaman 10 kilometer berjarak 137 kilometer baratdaya Sumur, Banten, mengguncang sejumlah wilayah.

Menanggapi hal tersebut, Kepala Pusat Vulkanologi Mitigasi Bencana Geologi Kasbani mengatakan, pusat gempa bumi ini berada di laut.

"Wilayah yang berdekatan dengan pusat gempa bumi adalah wilayah pesisir selatan Banten, Jawa Barat dan Lampung yang pada umumnya disusun oleh batuan sedimen berumur kuarter. Batuan berumur kuarter serta batuan berumur tersier yang telah mengalami pelapukan bersifat urai, lepas, belum kompak dapat bersifat memperkuat efek guncangan gempa bumi," katanya dalam keterangan tertulisnya, Jumat (2/8/2019).

Baca juga: Ini Penjelasan PVMBG soal Pemicu Gempa Banten 7,4 Magnitudo

6. Kemensos siap distribusikan logistik

Peta lokasi gempa di perairan Banten, Jumat (2/8/2019) malam.USGS Peta lokasi gempa di perairan Banten, Jumat (2/8/2019) malam.

Menteri Sosial Agus Gumiwang Kartasasmita memastikan logistik untuk korban gempa Banten siap untuk didistribusikan, berapapun jumlahnya.

Namun demikian, pihaknya masih menunggu laporan resmi dari assessment di lapangan.

"Logistik 100 persen siap. Berapa pun bantuannya," ujar Agus di Yogyakarta, Jumat (2/7/2019).

Baca juga: Gempa Banten, Kemensos Siap Distribusikan Logistik untuk Korban

Sumber: KOMPAS.com (Wijaya Kusuma, Budiyanto, Agie Permadi, Candra Nugraha, Rachmawati, Acep Nazmudin)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com