PEKANBARU, KOMPAS.com - Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Pekanbaru mendeteksi 138 titik panas atau hot spot di Provinsi Riau, Sabtu (3/8/2019) pagi ini.
Tiga wilayah dikepung asap imbas kebakaran hutan dan lahan (karhutla).
Prakirawan BMKG Stasiun Pekanbaru Sanya Gautami mengatakan, titik panas tersebar di delapan kabupaten dan kota di Riau.
"Kabupaten Indragiri Hilir 67 titik, Pelalawan 23, Siak 31 titik, Bengkalis 4 titik, Kuansing 1 titik, Kota Dumai 2 titik, Rokan Hilir 9 titik, dan Kampar 1 titik," sebut Sanya dalam keterangan yang diterima Kompas.com, Sabtu.
Baca juga: Karhutla di Aceh Barat Tidak Bisa Dipadamkan Petugas, Kini Titik Api Terus Meluas
Sedangkan, untuk confidence di atas 70 persen atau diyakini titik api ada sebanyak 93 titik. Tersebar di lima wilayah.
"Confidence di atas 70 persen, Indragiri Hilir 51 titik, Siak 25 titik, Pelalawan 10 titik, Rokan Hilir 6 titik dan Kampar 1 titik," sambungnya.
Dia mengatakan, pagi ini terdapat tiga wilayah yang terpapar kabut asap karhutla.
"Untuk wilayah yang terpantau berasap pagi ini pukul 07.00 WIB, Kota Pekanbaru, Pelalawan dan Kota Dumai, dengan jarak pandang masing-masing empat kilometer," sebutnya.
Baca juga: KLHK Mencatat Ada 6 Provinsi Berstatus Siaga Darurat Bencana Karhutla
Sebagaimana diketahui, kebakaran hutan dan lahan di sejumlah wilayah di Riau, belum terkendalikan. Diantaranya, di Kabupaten Pelalawan, Siak dan Indragiri Hilir.
Upaya penanggulangan bencana karhutla ini terus dilakukan Tim Satgas Karhutla Riau, baik tim darat maupun tim udara.
Sebelumnya BMKG Stasiun Pekanbaru memprediksi puncak musim kemarau berlangsung dari Juli hingga Oktober.
Tingkat kekeringan diprediksi lebih tinggi. Untuk itu, masyarakat diimbau agar tidak membuka lahan dengan cara dibakar.