Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bukan Sok Jagoan, Ini Alasan Risma Ikut Bantu Atasi Sampah di Jakarta

Kompas.com - 02/08/2019, 22:28 WIB
Ghinan Salman,
Farid Assifa

Tim Redaksi

SURABAYA, KOMPAS.com - Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini buka suara mengenai isu pengelolaan sampah yang masih menjadi topik dan pembicaraan hangat di masyarakat.

Rima mengaku, apa yang disampaikannya mengenai permasalahan sampah di Jakarta dilandasi atas keinginannya agar pengelolaan sampah yang baik tidak hanya ada di Surabaya.

Ia menginginkan seluruh kota dan kabupaten di Indonesia bersih dan terbebas dari masalah sampah.

Jika seluruh wilayah Indonesia mampu mengelola sampah dengan baik, kata Risma, ke depan ia mengaku tidak perlu khawatir lagi dengan anak-anak ketika memilih tinggal di luar Surabaya.

"Anak se-Surabaya itu kalau punya cucu ya itu cucuku, kalau punya anak ya itu anakku. Bukan tidak mungkin suatu saat dia jadi apa (kerja dan pindah domisili) mungkin di Pulau Samosir sana. Kalau semua wilayah Indonesia maju, aku tidak perlu takut memikirkan lagi anak cucuku kelak makan apa," kata Risma, Jumat (2/8/2019).

Baca juga: Ini Tanggapan Risma soal Twit Anggota TGUPP Anies Baswedan

Menurut Risma, selama ini memang banyak daerah lain yang meminta bantuan untuk mengelola sampah dan pertamanan.

Bahkan, kata dia, salah satu wali kota di Provinsi Maluku Utara pernah meminta bantuan untuk dibuatkan taman. Saat itu, Risma mengaku membuat desain tamannya sendiri lantaran wali kota yang dimaksud Risma itu, datang langsung ke Surabaya.

"Aku sendiri yang desainkan, aku berikan semua. Kenapa enggak? Kalau se-Indonesia ini baik, se-Indonesia ini jadi maju," ujar Risma.

Karena alasan itulah, ia mengaku tidak menolak saat ditanya apakah siap bila diminta untuk membantu mengelola sampah di Jakarta.

Namun, Risma menegaskan keinginannya untuk membantu mengatasi permasalahan sampah Jakarta bukan untuk mengharapkan sesuatu atau dalam rangka mengincar kursi kekuasaan.

Baca juga: Yang Anies dan Siapa Saja Bisa Belajar dari Risma...

Saat menerima kunjungan kerja DPRD dan Pemprov DKI Jakarta untuk belajar tentang pengelolaan sampah di Surabaya, Senin (29/7/2019), Risma mengaku hanya membantu memberi masukan sesuai pengalamannya menangani permasalahan sampah di Surabaya selama ini.

"Nanti aku dikira kepengin ini itu, bukan. Tapi kemarin 23 anggota DPRD (DKI Jakarta) kalau aku enggak temui, ya kebangetan aku," ujar Risma.

Ia juga menegaskan, komitmen Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya dalam mengelola sampah berbasis terpadu, output-nya bukan untuk mendapat penghargaan, melainkan untuk mencegah datangnya penyakit hingga untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi masyarakat.

"Sebetulnya ini (pengelolaan sampah) bukan untuk bagus-bagusan. Ini vital, sampah, kualitas udara itu vital, karena itulah sumber penyakit," kata Risma.

Menurut Risma, sebagus apa pun suatu kota, jika sampahnya tidak dikelola dengan baik akan menjadi jelek. Artinya, jelek di sini bisa berdampak ke berbagai macam sektor, seperti datangnya penyakit, hingga menurunnya kualitas kesehatan.

"Jadi karena itu, pengelolaan sampah di Surabaya bukan untuk baik-baikan, atau agar mendapat penghargaan," ujar Risma.

Baca juga: Dinilai Serang Risma, Pemkot Surabaya Geram dengan Twit TGUPP Anies Baswedan

Meski demikian, Risma enggan menanggapi terlalu jauh apabila benar ada permintaan kepadanya untuk diminta membantu mengatasi permasalahan sampah di Jakarta.

Alasannya, ia tidak mau niatnya untuk membantu mengelola sampah dipersepsikan berbeda oleh masyarakat.

"Bukan siap, engkok aku dikirone sok jagoan maneh (nanti aku dikira sok jagoan lagi)," tutup Risma.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com