Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ridwan Kamil Kumpulkan Kepala Daerah dan Pertamina Cari Solusi Insiden Kebocoran Minyak

Kompas.com - 02/08/2019, 19:55 WIB
Dendi Ramdhani,
Robertus Belarminus

Tim Redaksi

BANDUNG, KOMPAS.com - Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mengumpulkan Bupati Karawang dan Bekasi bersama Pertamina untuk membahas insiden minyak tumpah di Laut Jawa, di lokasi pengeboran lepas laut milik PT Pertamina Hulu Energi Offshore North West Java (ONWJ), Karawang, Jawa Barat.

Rapat tersebut dilakukan di Gedung Pakuan, Jalan Otitsta Bandung, Jumat (2/8/2019) petang.

"Kami sudah merapatkan bersama Pertamina EP kemudian dengan Bupati Karawang, Pak Sekda Kabupaten Bekasi terkait force major kejadian luar biasa pada tanggal berapakah 16 Juli terjadi tumpahan minyak karena masalah teknis yang luar biasa," kata Emil, sapaan akrabnya.

Dalam pertemuan itu, ada dua langkah yang disepakati. Pertama, memberlakukan tanggap darurat hingga 2,5 bulan.

Bersamaan dengan itu, Pertamina telah meminta perusahaan asing untuk mematikan sumur yang bocor tersebut.

Baca juga: Warga Terdampak Kebocoran Minyak di Laut Karawang Akan Dapat Kompensasi

"Pertamina sudah memanggil perusahaan global yang tugasnya terbiasa mematikan sumur yang bocor dan tumpah ke laut," ujar Emil.

Langkah kedua, memberlakukan masa recovery hingga enam bulan. Perbaikan dilakukan secara menyeluruh mulai dari dampak sosial hingga teknis.

Bahkan, tim akan memeriksa kualitas ikan.

"Kedua masa recovery 2-6 bulan berikutnya tergantung kecepatan. Yang harus di-recovery ekonomi warga, sosial dampak psikologis akan kami perhatikan, seperti di Bekasi mungkin tidak banyak warganya tapi pantainya terkena. Karena area yang terdampak tidak hanya garis batas Karawang tapi Bekasi," tutur dia.

"Tambak udang diperbaiki, tambak ikan bandeng, tapi semua yang terbukti terdampak dalam masa recovery kami perbaiki. Jadi jangan khawatir," ujar Emil.

Sambil semua proses itu dilakukan, Pertamina sepakat untuk mempekerjakan masyarakat terdampak untuk ambil bagian dalam proses pembersihan pantai serta diberi kompensasi untuk menutupi penghasilan warga, khususnya nelayan di sembilan desa wilayah Karawang dan dua desa di Bekasi yang terdampak akibat insiden itu.

Baca juga: Bupati Karawang Minta Kepastian Kapan Kebocoran Minyak Selesai Tertangani hingga Dorong Pemulihan Lingkungan

"Tidak ada income yang hilang secara rutin. Jadi, kalau sebulannya mungkin sekian ya Pertamina sudah menghitung sekiannya tetap dengan pekerjaan lain dulu. Setelah recovery baru pelan-pelan pekerjaan lama dintroduksi lagi dengan standar income normal," paparnya.

Disamping itu, pihaknya juga telah membentuk satgas yang terdiri dari 58 orang tim ahli, 40 TNI, 56 orang dari LSM dan NGO, serta petugas unit kesehatan.

"Intinya sampaikan ke publik musibah ini ditangani sangat terkoordinasi oleh Pertamina, Pemrov Jabar, dan kota kabupaten terkait khususnya Karawang dan Bekasi. Setiap ada komplain apapun itu kami sudah bikin Satgas untuk memastikan baik materil maupun moril itu ada solusi dan pertolongannya. Sementara belum ada dampak kesehatan yang terlalu mengkhawatirkan. Jadi, saya kira minta doanya saja ini bisa diselesaikan dengan baik oleh pihak terkait," ujar dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com