Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pengungsi Gempa Halmahera Selatan Dapat Bantuan 1.000 Paket Sembako

Kompas.com - 02/08/2019, 14:23 WIB
Aprillia Ika

Editor

KOMPAS.com - Gempa magnitudo 7,2 di Halmahera Selatan, Maluku Utara, pada Minggu (14/7/2019) masih menyisakan dampak luar biasa bagi warganya. Hingga saat ini wilayah ini masuk masa transisi darurat dan ribuan pengungsi masih membutuhkan bantuan.

Data dari BNPB per 31 Juli 2019, total wilayah yang terkena dampak gempa di Halmahera Selatan meliputi 77 desa dan 11 kecamatan.

Jumlah korban menurut pendataan terakhir adalah 14 orang meninggal dunia, 121 luka-luka, dan 26.051 orang mengungsi. Selain itu, sebanyak 2.671 unit rumah dan 135 fasilitas rusak.

Berdasarkan pendataan BNPB, estimasi kerugian Gempa Halmahera Selatan capai Rp 238 miliar.

Baca juga: Pasca-gempa Magnitudo 7,2 di Halmahera Selatan, 13 Meninggal hingga 26 Sekolah Rusak

Saat ini, Halmahera Selatan sedang berada dalam masa transisi darurat setelah masa tanggap darurat berakhir, yakni dari 14-28 Juli 2019.

Dalam masa transisi ini, menurut BNPB ada tiga prioritas kebutuhan di bidang kelogistikan yang harus segera diupayakan. Yakni untuk sembako, perlengkapan sekolah dan perlengkapan dapur atau peralatan makan.

Kerja sama distribusi logistik

Untuk mengatasi hambatan logistik pendistribusian kebutuhan pengungsi, BNPB bekerja sama dengan e-commerce Bukalapak.

Kerja sama awal, Bukapalak akan mengirimkan 1.000 paket sembako untuk korban gempa di Halmahera Selatan, Maluku Utara.

Bantuan tersebut secara simbolis diserahkan pada Kamis (1/8/2019) oleh Chief Financial Officer Bukalapak Natalia Firmansyah kepada Kepala BNPB Letjen TNI Doni Monardo. 

Bantuan bahan makanan tersebut akan dikirimkan melalui jejaring logistik (distribution warehouse) Bukalapak terdekat dengan lokasi bencana, yakni dari kota Maluku.

Baca juga: Korban Gempa di Halmahera Selatan Segera Dibangunkan Hunian Sementara

“Bantuan ini merupakan langkah awal kerjasama Bukalapak dengan BNPB untuk tugas sosial kemanusiaan yang lebih luas. Bukalapak siap mendukung BNPB dalam penanganan bencana di manapun di Indonesia secara cepat dan tepat sasaran melalui jejaring kami," kata Natalia Firmansyah, melalui rilis ke Kompas.com, Jumat (2/8/2019). 

Bukalapak secara simbolis menyerahkan 1.000 paket bantuan untuk korban gempa di Halmahera Selatan, Maluku Utara. Bantuan ini diserahkan oleh Chief Financial Officer Bukalapak, Natalia Firmansyah kepada Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Letjen TNI Doni Monardo, Kamis (1/8/2019). Dok. Bukalapak Bukalapak secara simbolis menyerahkan 1.000 paket bantuan untuk korban gempa di Halmahera Selatan, Maluku Utara. Bantuan ini diserahkan oleh Chief Financial Officer Bukalapak, Natalia Firmansyah kepada Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Letjen TNI Doni Monardo, Kamis (1/8/2019).

Ke depannya, Bukalapak berencana akan melanjutkan kemitraan dengan BNPB untuk penanganan dan penguatan korban bencana alam di Indonesia.

Kepala BNPB Letjen TNI Doni Monardo mengatakan, dia berharap Bukalapak bisa mengajak pihak lain untuk bekerja sama di bidang tanggap bencana.

"Sehingga ke depan penyaluran bantuan untuk korban bencana menjadi lebih cepat," katanya.

Sebagai informasi, durasi penetapan masa transisi bergantung pada keputusan kepala daerah yang terdampak bencana.

Baca juga: Korban Meninggal Gempa Bumi Halmahera Selatan Jadi 13 Orang

Pada masa ini, aktivitas yang biasa dilakukan ialah pembangunan hunian sementara, pemenuhan kebutuhan dasar pengungsi, serta Pemulihan sarana vital untuk kesehatan dan pendidikan.

Jika aktivitas tersebut belum sepenuhnya dilaksanakan, penetapan masa transisi dapat diperpanjang.

Hambatan akses

Sebelumnya diberitakan, gempa bumi bermagnitudo 7,2 yang terjadi di Maluku Utara, Minggu (14/7/2019) mengakibatkan dua orang meninggal dunia. Lebih dari 2.000 jiwa mengungsi di 14 titik pengungsian.

"Dua korban meninggal teridentifikasi berasal dari Desa Gane Luar dan Desa Papaceda, sedangkan pengungsian terbanyak berada di Kecamatan Bacan Selatan (Maluku Utara)," kata Plh Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Agus Wibowo melalui rilisnya, Senin (15/7/2019).

Baca juga: Tanggap Darurat Bencana Halmahera Selatan Diperpanjang 7 Hari Lagi

Jumlah penyintas di titik tersebut mencapai 1.000 orang. Sementara itu, para korban telah mendapatkan penanganan darurat dari pemerintah daerah dan institusi terkait lainnya.

Beberapa kendala dihadapi dalam penanganan darurat, misal jalan menuju lokasi terdampak hanya melalui laut dikarenakan akses jalan darat masih belum terbangun.

Rute yang dapat ditempuh yaitu rute Ternate-Sofifi melalui speedboat dan dilanjutkan perjalanan darat dari Sofifi menuju ke Saketa.

Kemudian, Ternate ke Labuha dengan pesawat atau kapal feri. Labuha menuju ke Saketa membutuhkan waktu 5 jam dengan speedboat.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com