Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gunung Tangkuban Parahu Waspada, Ridwan Kamil Minta Pengelola Taati Prosedur

Kompas.com - 02/08/2019, 14:12 WIB
Dendi Ramdhani,
Khairina

Tim Redaksi

BANDUNG, KOMPAS.com - Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil meminta PT Graha Rani Putra Persada (GRPP) selaku pengelola Taman Wisata Alam Gunung Tangkuban Parahu untuk menaati prosedur dari Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG).

Hal ini menyusul peningkatan status Gunung Tangkuban Parahu dari normal menjadi waspada.

"Saya kira hal ini sudah diantisipasi, pokoknya semua prosedur harus ditaati, sumber informasi datangnya dari lembaga vulkanologi. Jika statusnya clear dari mereka, maka prosedur yang kemarin dirapatkan silakan dipergunakan, tapi kalau statusnya siaga juga harus menyesuaikan," ujar Emil, sapaan akrabnya, di Gedung Sate, Jumat (2/8/2019).

Baca juga: Status Gunung Tangkuban Parahu Waspada, Polda Jabar Siagakan Ratusan Personel

Menurut Emil, wisata gunung api harus menyesuaikan dengan arahan PVMBG lantaran menyangkut keselamatan masyarakat.

"Karena fenomena alamnya kalau berbahaya bisa mengancam keselamatan. Jadi saya mengimbau pengelola untuk mengikuti arahan ilmiah mengenai status waspada. Ya kalau rekomendasinya itu (ditutup sementara) segera menyesuaikan, kalau sudah aman bisa dibuka," ungkapnya.

Baca juga: Status Waspada Gunung Tangkuban Parahu, Masyarakat Diimbau Tak Dekati Kawah hingga 1,5 Km

Dalam rapat pada Selasa (30/7/2019), Emil sempat menggelar rapat bersama pihak pengelola, PVMBG dan pemerintah daerah menyikapi kondisi Gunung Tangkuban Parahu. Dalam pertemuan itu sepakat jika Gunung Tangkuban Parahu bisa dibuka mulai 1 Agustus 2019 dengan syarat tertentu.

Emil beralasan, saat rapat kondisi Gunung Tangkuban Parahu relatif aman.

"Berdasarkan data pada saat di hari rapat mengindikasikan semua sudah aman dan clear. Kalau sekarang ada dinamika fluktiatif lagi ya menyesuaikan, kan ga bisa juga ditutup selamanya atau dibuka terus-terusan, semua menyesuaikan dengan situasi," jelasnya. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com