Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
KILAS DAERAH

Kunjungan ke Luar Negeri, Emil Bawa Berbagai Investasi ke Jabar

Kompas.com - 02/08/2019, 13:46 WIB
Anissa DW,
Mikhael Gewati

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Gubernur Jawa Barat (Jabar) Ridwan Kamil menjelaskan, kunjungannya selama 4 hari ke Inggris dan Swedia membawa hasil baik untuk masyarakat Jawa Barat.

Dari 26 agenda yang dihadirinya, beberapa agenda berhasil menciptakan kesepakatan penting. Contohnya, kesepakatan antara Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jabar dengan Plastic Energy asal Inggris.

Dalam kesepakatan itu dijelaskan, Plastic Energy akan membangun pengolahan sampah plastik menjadi bahan bakar minyak di Bogor, Bekasi, Bandung, Cirebon dan Tasikmalaya dengan total investasi Rp 3 triliun.

"Sepakat bahwa di awal tahun 2020 akan membangun di lima lokasi pengolahan sampah plastik menjadi BBM, di Asia Tenggara belum ada dan kami berhasil yakinkan. Mereka hanya meminta perizinan dimudahkan," ucap Emil, panggilan akrab Ridwan Kamil.

Baca juga: Kunjungan ke Inggris, Ridwan Kamil Jualan Teh hingga Bahas Pengiriman Ulama

Dengan begitu, jumlah sampah plastik di Jabar bisa berkurang, sehingga tidak ada lagi isu Jabar sebagai penyumbang terbesar sampah plastik ke laut.

Di Inggris, Gubernu Emil juga menghibahkan gamelan sunda, kacapi suling, angklung, degung, tarawangsa ke South Hill Park Bracnell. Di tempat yang sama, dia juga meresmikan sudut sunda sebagai komitmen untuk mengembangkan budaya Sunda.

Sementara itu di Swedia, pertemuan Ridwan dan perusahaan IKEA juga menghasilkan kesepakatan, yakni IKEA akan memasarkan produk-produk khas Jabar.

IKEA pun akan membangu gerai barunya di Kota Baru Parahyangan, Padalarang. Program itu diprediksi akan menyerap ratusan tenaga kerja dengan nilai investasi sebesar Rp2 triliun.

Baca juga: Ridwan Kamil dan Bima Arya 4 Hari di Inggris, Ini yang Dilakukan

“Itu negonya empat hari. Nantinya akan menyerap tenaga kerja, pajak untuk KBB, serta produk-produk UKM Jabar akan terangkat dan dipajang di gerai asal Swedia itu," ujarnya dalam keterangan tertulis yang diterima Kompas.com, Jumat (2/8/2019).

Selain itu, imbuh Emil, dia juga melakukan kunjungan bisnis untuk Bandara Kertajati, pembangunan kargo, rencana investasi, dan masih banyak lagi.

“Alhamdulillah banyak sekali. Mudah-mudahan bermanfaat dengan kunjungan ke luar negeri yang seproduktif ini," ucapnya.

Terkait banyaknya agenda kunjungan ke luar negeri, Emil menjamin, kegiatan tersebut dapat membawa manfaat bagi masyarakat Jabar.

Baca juga: Ridwan Kamil: Jawa Barat Terdepan Kembangkan Ekonomi Kreatif

Sebagai pemimpin yang dipilih warga Jabar, dia berujar, sudah seharusnya apa yang dikerjakannya memberikan manfaat bagi masyarakat.

"Banyak yang tanya, Pak Gubernur teh pergi keluar negeri apa manfaatnya buat kami. Sekarang saya sampaikan apa yang telah dilakukan," kata Emil dalam acara ekspose Kunjungan Dinas Luar Negeri (KDLN) ke Inggris dan Swedia di kantor Harian Umum Pikiran Rakyat, Bandung, Kamis (1/8/2019).

Emil menambahkan, banyak negara-negara yang memintanya untuk hadir. Namun, dia mengaku, sangat selektif dalam memilih undangan yang akan dihadiri.

Sebelum berangkat, Emil akan mempertimbangkan undangan mana yang mendatangkan manfaat bagi masyarakat Jabar. Misalnya, dengan mendatangi negara yang masih ragu tentang keamanan berinvestasi di Jabar, sambil membawa misi pendidikan, lingkungan, agama, seni dan budaya.

"Undangan luar negeri ke saya itu bisa 100 undangan per tahun. Meminta saya ke konferensi, MoU, seminar, keynote speaker, dan lainnya. Tidak mungkin saya penuhi semua, maka pastilah kami memilih yang ujung-ujungnya membawa kebermanfaatan bagi masyarakat," pungkas Emil.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com