Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Fakta Baru Gunung Arjuno Terbakar, Diyakini Karena Ulah Manusia hingga BNPB Kerahkan Helikopter

Kompas.com - 02/08/2019, 13:42 WIB
Candra Setia Budi

Editor

KOMPAS.com - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Batu memastikan tidak ada korban jiwa akibat kebakaran hutan yang melanda Gunung Arjuno pada Minggu (28/7/2019) lalu.

Kebakaran hutan di Taman Hutan Raya (Tahura) R Soerjo atau di Gunung Arjuno mencapai mencapai 300 hektar.

Bahkan, satu unit helikpter akan dipoerasikan untuk melakukan pembasahan di lokasi hutan di wilayah Gunung Arjuno.

Berikut fakta terbaru kebakaran hutan Gunung Arjuno:

1. Diyakini ulah manusia

Gunung Arjuno tampak dari Kota Batu, Jawa Timur. Hutan di kawasan gunung tersebut terbakar, Minggu (28/7/2019)Dok BPBD Kota Batu Gunung Arjuno tampak dari Kota Batu, Jawa Timur. Hutan di kawasan gunung tersebut terbakar, Minggu (28/7/2019)

Pengelola Taman Hutan Raya (Tahura) R Soerjo yakin kebakaran di Gunung Arjuno disebabkan oleh ulah manusia. Namun begitu, motif pembakaran itu masih belum diketahui.

"Yang jelas dibakar manusia, cuma motifnya apa belum tahu, yang jelas itu dibakar. Cuma motifnya aja yang belum ketahuan," kata Kepala Seksi Perlindungan dan Pemberdayaan Masyarakat Taman Hutan Raya (Tahura) R Soerjo, Dedi Hadiana saat dihubungi, Senin (29/7/2019).

Meski begitu, Dedi memperkirakan pembakar hutan itu bukan pendaki. Sebab, area hutan yang terbakar bukan di jalur pendakian. Pihaknya masih mencari tahu pembakar hutan tersebut.

Baca juga: Kebakaran Gunung Arjuno Diyakini Karena Ulah Manusia

2. BPBD pastikan tak ada korban jiwa

Ilustrasi Pendaki Gunung.Shutterstock Ilustrasi Pendaki Gunung.

Badan Penanggulangan Bencana Daerah ( BPBD) Kota Batu memastikan tidak ada korban jiwa akibat kebakaran hutan yang melanda Gunung Arjuno pada Minggu (28/7/2019) lalu.

Terdapat setidaknya 90 pendaki di sekitar wilayah yang mengalami kebakaran.

Pelaksana Harian Kepala Pusat Data, Informasi dan Humas BPBD Kota Batu Agus Wibowo mengatakan, BPBD setempat telah mengonfirmasi data pendaki yang naik dari Pos Pendakian sudah turun semua.

"Pendataan sudah dilakukan kembali untuk konfirmasi bahwa mereka (pendaki) sudah turun di pos pendakian," kata Agus dalam keterangannya, Selasa (30/7/2019).

Baca juga: Gunung Arjuno Terbakar, BPBD Pastikan Tak Ada Korban Jiwa

3. Kebakaran hutan Gunung Arjuno sulit dipadamkan

Bekas kebakaran hutan di Gunung Arjuno, Jawa Timur, Senin (29/7/2019)Dok. BPBD Kota Batu Bekas kebakaran hutan di Gunung Arjuno, Jawa Timur, Senin (29/7/2019)

Rochim mengatakan, lokasi kebakaran berada di tebing dengan kemiringan 60 derajat ke atas. Jarak tempuh juga memakan waktu yang cukup lama, yakni hingga delapan jam.

Sementara itu, tim yang terjun ke lokasi kebakaran fokus untuk mencegah api supaya tidak menjalar ke Curah Sriti Gunung Mujur. Sebab, di kawasan itu terdapat semak belukar yang membuat api sulit dipadamkan.

"Target operasi pemadaman mencegah rambatan api ke arah Curah Sriti Gunung Mujur. Karena vegetasinya semak belukar yang akan sulit dipadamkan. Data BPBD Kota Batu, apabila api sudah masuk wilayah tersebut, maka pemadamannya sangat sulit. Kemungkinan kecil bisa dipadamkan oleh petugas," ungkapnya.

Baca juga: 4 Jalur Pendakian Gunung Arjuno Ditutup akibat Kebakaran

4. Satu helikopter dikerahkan

Ilustrasi helikopterAdrian Pingstone/public domain Ilustrasi helikopter

Satu unit helikopter akan dioperasikan untuk melakukan pembasahan di lokasi kebakaran hutan di wilayah Gunung Arjuno di Jawa Timur. Rencananya, helikopter tersebut diterjunkan Kamis (1/8/2019) sore.

Pengerahan helikopter, kata Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Suban Wahyudiono, sudah disetujui Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Letjen Doni Monardo, Kamis (1/8/2019).

"Sore ini helikopter BNPB rencananya akan langsung bergerak ke lokasi sekitar titik api," katanya dikonfirmasi.

Baca juga: BNPB Kerahkan Helikopter untuk Padamkan Api di Gunung Arjuno

5. Kebakaran mencapai 300 hektar

Kebakaran.Thinkstock Kebakaran.

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Batu mencatat, kebakaran hutan di Taman Hutan Raya (Tahura) R Soerjo atau di Gunung Arjuno mencapai 300 hektar.

Hal itu diungkapkan Kepala Seksi Kedaruratan dan Logistik pada Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Batu, Achmad Choirur Rochim melalui keterangan tertulis yang diterima Kompas.com, Kamis (1/8/2019).

"Berdasarkan informasi dari rekan-rekan yang ada di Pos Pantau Tahura R Soerjo, luasan hutan yang terbakar diperkirakan mencapai kurang lebih 300 hektar," kata Achmad.

Sementara ini, api yang membakar hutan itu sudah berhasil dipadamkan. Hanya saja masih ada bara api yang menyala sehingga rentan terjadi percikan api lagi.

"Kondisi terkini di area kebakaran masih terpantau ada bara api yang belum padam dari kayu dan akar yang terbakar. Dan terus dipantau untuk mengantisipasi munculnya api baru karena situasi di lokasi angin cukup kencang," ungkapnya.

Baca juga: Kebakaran Hutan di Gunung Arjuno Mencapai 300 Hektar

Sumber: KOMPAS.com (Andi Hardik, Mela Arnani, Achmad Faizal)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com