Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kapal Roro Meledak, Polisi Periksa 11 Saksi

Kompas.com - 02/08/2019, 12:14 WIB
Hadi Maulana,
Khairina

Tim Redaksi

BATAM, KOMPAS.com - Polres Karimun sampai saat ini terus melakukan pemeriksaan dan pengembangan terhadap insiden kapal penyeberangan roll on roll off (ro ro) KMP Sembilang yang meledak dan terbakar saat sedang perbaikan tahunan di galangan kapal PT Karimun Marine Shipyard (KMS), Rabu (31/7/2019).

Bahkan, sampai saat ini penyidik Satreskrim Polres Karimun sudah memeriksa 11 saksi untuk mengungkap insiden ini.

Sebelas saksi ini terdiri dari pekerja perusahaan PT KMS dan subkontraktor PT Niko Indah Perkasa.

Baca juga: 2 Kerangka Gosong di Kapal Roro yang Meledak Berhasil Diidentifikasi

Pemeriksaan yang dilakukan secara maraton, Kamis (1/8/2019) sejak pagi hingga sore sekitar pukul 16.00 WIB, kemarin dilakukan di unit 2 Satreskrim.

Salah satu yang turut dimintai keterangan yakni Manager Project PT KMS, Gunawan.

Kapolres Karimun AKBP Hengki mengatakan, sampai saat ini belum diketahui secara pasti apa penyebabnya.

Namun, hasil pemeriksaan sementara diduga akibat percikan api dari alat yang dipergunakan pekerja.

"Percikan itu mengenai tiner dan cat, hal itulah penyebab awalnya berdasarkan pemeriksaan ini," kata Hengki melalui telepon, Jumat (2/8/2019).

Ditanya mengenai tersangka, Hengki mengatakan belum ada dan pihaknya masih terus melakukan pendalam dan pemeriksaan.

Empat korban jalani operasi di RSBT

Direktur Rumah Sakit Bakti Timah, dr Firmansyah mengatakan, dari 10 korban kini tinggal tujuh orang saat ini masih dalam penanganan pihaknya.

Sementara satu orang meninggal dunia atas nama Surja (26) pada Rabu (31/7/2019) siang sekitar pukul 12.00 WIB.

"Dua lagi kami rujuk ke RSUD Karimun dengan kondisi luka bakar 80 sampai 90 persen, derajat 2 sampai 3, trauma inhalasi atau gangguan penyempitan saluran pernafasan. Kami rujuk karena ICU di sini penuh," kata dr Firman melalui telepon, Jumat (2/8/2019).

Baca juga: Kapal Roro Meledak, Korban Meninggal Bertambah Jadi 3 Orang

Dari 7 korban yang di tangani di RS Bukit Timah, 4 korban saat ini tengah dirawat di kamar Intensive Unit Care atau ICU RS Bakti Timah Karimun.

Keempatnya sudah menjalani operasi pengangkatan jaringan-jaringan yang mati.

"Operasi dilakukan tadi malam. Tanda-tanda vitalnya sudah mulai stabil tapi tetap kami berikan kontrol ketat," jelas dr Firman.

Sisanya sekitar tiga orang dirawat di kamar rawat inap biasa dengan kondisi stabil.

Firman mengatakan, pihaknya tidak menjamin kesembuhan. Namun, pihaknya akan berupaya sekuat tenaga sesuai SOP di RSBT dengan harapan hasilnya baik.

Perihal biaya pengobatan para korban, Firman mengatakan, ia sudah sempat menjalin komunikasi awal dengan pihak perusahaan.

"Kami belum sampai menyentuh ke situ, cuma kemarin ada penanggung jawab dari PT, kami masih menunggu. Kami sekarang masih fokus ke penanganan pasien," ujarnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com