Carmi juga berjanji akan mengirimkan uang.
Namun sejak saat itu hingga Minggu (28/7/2019), Ilyas dan keluarga tak menerima satu rupiah pun kiriman Carmi.
Sofiyudin, paman Carmi menyampaikan, setelah surat itu, Carmi justru semakin tidak ada kabar.
Dia mengirimkan hanya beberapa surat hingga keluarga merasa kehilangan dan berupaya mendatangi perusahaan dan KBRI di Jakarta.
“Kurun waktu tiga tahun masih bisa komunikasi pakai surat. Dulu kan belum ada HP. Setelah itu enggak ada kabar. Terus pas tahun ke-7 dilacak melalui KBRI, setelah itu tidak ada kabar. Enggak ada apa-apa,” kata Sofiyudin.
Baca juga: Perjuangan Diah Pulangkan Ibunya yang Jadi TKW, Kirim Pesan ke Jokowi hingga Istri Ridwan Kamil
Sejak saat itu hingga saat ini, keluarga sudah putus komunikasi dengan Carmi selama 24 tahun.
Keluarga sudah berulang kali mendatangi Sarkum, tetangga yang memberangkatkan Carmi. Hingga Sarkum tutup usia, keluarga belum juga mendapat jawaban.
Begitu pun dengan perusahaan yang memberangkatkan, hingga akhirnya tutup dan bangkrut, keluarga selalu pulang dengan tangan kosong ke rumah.
Sofiyudin juga sudah melapor pada petugas BNP2TKI dan juga KBRI, namun belum mendapatkan jawaban yang pasti tentang kondisi Carmi.
Mereka tidak tahu harus berbuat apa dan ke mana lagi untuk dapat memulangkan Carmi.
Pasalnya, kata Sofiyudin, seluruh keluarga sudah berusaha maksimal mengeluarkan hingga puluhan juta rupiah untuk membayar sejumlah pihak yang berjanji dapat memulangkan anaknya.
“Tulung pemerintah, Carmi suruh pulang. Bapaknya ingin bertemu. Ibunya, sedulur-sedulurnya (saudara-saudaranya) ingin bertemu. Tulung Bapak pemerintah, minta dibantu. Sudah lama ga datang-datang, ga ada kabar,” kata Ilyas sambil menangisi Carmi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.