Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Status Waspada Gunung Tangkuban Parahu, Masyarakat Diimbau Tak Dekati Kawah hingga 1,5 Km

Kompas.com - 02/08/2019, 10:21 WIB
Agie Permadi,
Khairina

Tim Redaksi

BANDUNG, KOMPAS.com -  Pusat Vulkanologi Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) menaikkan status Gunung Tangkuban Parahu dari level I atau normal menjadi level II atau waspada.

Masyarakat diimbau untuk tidak mendekati kawah hingga radius 1,5 kilometer.

Hal tersebut diungkapkan Kepala PVMBG Kasbani di Kantor Badan Geologi PVMBG, Kota Bandung, Jumat (2/8/2019).

"Rekomendasi ancaman daerah bahaya 1,5 kilometer dari kawah," kata Kasbani.

Baca juga: Kamis Malam, Gunung Tangkuban Parahu Kembali Erupsi

Meskipun begitu, Kasbani mengimbau kepada masyarakat agar tetap tenang dan mengikuti arahan informasi dari PVMBG terkait dengan perkembangan Gunung Tangkuban Parahu.

Dikatakan, ancaman daerah bahaya sendiri masih terbatas hanya di radius 1,5 kilometer.

"Di luar itu masih aman, di bawah pertigaan tempat bus, Ciater, dan daerah lainnya di luar itu masoh aman, masih bisa berwisata asal tidak masuk radius 1,5 kilometer dari kawah," terangnya.

Status Gunung Tangkuban Perahu meningkat karena potensi ancaman erupsi masih ada dan  bisa melebihi erupsi sebelumnya.

"Potensi erupsi masih ada dan bisa melebih yang kemarin tapi belum tentu potensi ancaman ini ada erupsi yang besar," katanya.

Baca juga: Gunung Tangkuban Parahu Kembali Erupsi

 Diberitakan sebelumnya, naiknya status Gunung Tangkuban Parahu menjadi waspada berlaku sejak Jumat (2/8/2018) pagi pukul 08.00 WIB.

Hal tersebut berdasarkan pengamatan yang dilakukan PVMBG adanya peningkatan sejak tanggal 26 Juli 2019 sampai saat ini.

 "Beberapa hari ini ada peningkatan aktivitas, ada erupsi tanggal 26 Juli 2019. Jadi sekali erupsi dengan tinggi 200 meter di atas puncak, " kata Kasbani.

Dia melanjutkan, sejak Kamis (1/8/2019) malam ada peningkatan cukup signifikan, terjadi beberapa kali erupsi.

"Setidaknya, ada empat kali erupsi dan dini hari empat kali erupsi. Jadi, sejak pukul 20.46 erupsi pertama kemudian dikuti tiga erupsi berikutnya, kemudian yang tadi pagi pukul 00.43 diikuti beberapa erupsi sampai sekarang," kata Kasbani.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com