Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Fakta Risma Dibujuk Ramaikan Pilkada Jakarta 2022, Fokus di Surabaya hingga Bantah Bertemu dengan Ketum PDI-P

Kompas.com - 02/08/2019, 10:13 WIB
Candra Setia Budi

Editor

3. Bantah bertemu Ketum PDI-P 

Menurut Risma, hingga saat ini tidak ada permintaan dari siapapun untuk memimpin daerah lain.

Risma juga membantah isu yang menyebut bahwa ia sudah bertemu Ketua Umum PDI Perjuangan (PDI-P) Megawati Soekarnoputri untuk membicarakan persoalan tersebut.

“Enggak ada, apalagi minta, enggak ada. Aku enggak ketemu (Megawati) sama sekali," kata Risma.

Baca juga: Tanggapan Risma ketika Ditawari Maju di Pilkada DKI Jakarta 2022

4. Kejutan bagi warga Jakarta

Ilustrasi warga korban banjir mengantre saat ada pembagian makanan dan pakaian layak pakaiRODERICK ADRIAN MOZES Ilustrasi warga korban banjir mengantre saat ada pembagian makanan dan pakaian layak pakai

Direktur Surabaya Survei Center (SSC) Mochtar W Oetomo yang juga pengamat politik Universitas Trunojoyo Madura (UTM) mengatakan, munculnya nama Risma dalam bursa bakal calon gubernur DKI Jakarta adalah sesuatu yang menarik.

Apabila Risma benar akan maju di Pilkada DKI 2022 mendatang, kata Mochtar, itu akan memberikan alternatif sekaligus kejutan bagi warga Jakarta.

"Karena ini akan melahirkan kompetisi politik yang liat, cerdas dan visioner di Pilkada DKI 2022. Jika benar Risma running, bisa saja Risma membuat kejutan yang akan sulit dibendung," kata Mochtar, Rabu (31/7/2019).

Baca juga: Bagaimana Peluang Risma di Pilkada DKI Jakarta 2022? Ini Kata Pengamat

 

5. Tantangan politik identitas di Jakarta

Ilustrasi PolitikKOMPAS Ilustrasi Politik

Pakar Komunikasi Politik Universitas Airlangga (Unair) Surabaya Suko Widodo menyampaikan, selain masalah lingkungan, ada sejumlah permasalahan besar lainnya yang harus dihadapi Risma jika ingin maju di Pilkada DKI Jakarta.

Salah satunya yakni sekat polarisasi politik atau derasnya politik identitas.

Namun, Suko menilai, gaya, karakter, dan kepemimpinan Risma yang orisinal dan tegas akan menyambung sekat polarisasi politik identitas yang terjadi selama ini.

"Risma itu punya orisinalitas dalam gaya kepemimpinannya. Ia punya komunikasi asertif yang cocok untuk warga metropolis. Karakternya yang unik, mampu menjaga jarak politik dan blak-blakkan bisa menyambung sekat polarisasi identitas pemilih Jakarta selama ini," ucap Suko.

Baca juga: Bestari Dorong Risma Ikut Pilkada DKI 2022, Ini Kata Sekjen PDI-P

Sumber: KOMPAS.com (Ghinan Salman, Abba Gabrillin)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com