Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gaduh Kasus Kepala BKD Minta Mundur Karena Diancam Dibunuh Sekda, Ini Cerita Lengkapnya

Kompas.com - 02/08/2019, 08:15 WIB
Kontributor Jember, Ahmad Winarno,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

“Sudah tidak usah diperpanjang lagi mas, saya tidak ingin kondisinya semakin gaduh,” pintanya.

Dihubungi secara terpisah, Kasatreskrim Polres Bondowoso AKP Jamal mengaku belum mengetahui adanya ancaman pembunuhan terhadap Kepala BKD itu.

“Tidak ada laporan yang masuk kepada kami. Kalau memang ada pasti kita proses,” katanya.

Baca juga: Kronologi Gerbong Maut Bondowoso pada Era Perang Kemerdekaan

Polres Bondowoso baru bisa bergerak ketika sudah ada laporan yang nasuk Bondowoso. "Belum bisa bergerak karena belum laporan ke sini orangnya,” pungkasnya.

Sementara dari website bkd.bondowosokab.go.id, terlampir pers rilis berisi permohonan maaf soal gaduh sebelum pelantikan Sekda Syaifullah pada 30 Juli 2019. 

Cerita versi Sekda Syaifullah

Syaifullah sendiri kemudian dilantik menjadi Sekda Bondowoso pada Selasa (30/7/2019). Kepada Kompas.com. Syaifullah meluruskan kegaduhan soal pengunduran diri Kepala BKD serta ancaman pembunuhan tersebut. 

“Hari senin yang lalu, saya memang benar datang ke BKD untuk menanyakan undangan pelantikan Sekda, khususnya undangan bagi pejabat dari luar Bondowoso, mengapa tidak segera disebar,” katanya, saat dihubungi melalui telepon.

Padahal, lanjut Syaifullah, informasi yang dia dapat, Senin pagi undangan tersebut sudah jadi dan siap disebar.

Baca juga: Kepala BKD Ambon: Seluruh ASN Koruptor Telah Dipecat

“Namun sampai sore Jam 15.00 WIB ternyata tidak disebar. Yang saya undang tersebut di antaranya Bupati dan Wakil Bupati Situbondo, Sekda Situbondo, Kepala BKD Pemprov Jawa Timur, dan Kepala Bakorwil. Sesuai aturan, pelantikan sekda harus disaksikan dengan pejabat yang selevel,” katanya.

Menurut Syaifullah, saat dia mendatangi Kantor BKD Bondowoso, dia justru mendapat jawaban yang tidak masuk akal soal mengapa undangan belum juga disebar.

“Justru saya dilempar ke Bagian Umum. Saat saya ke BKD katanya bagian undangan merupakan tupoksi dari Bagian Umum. Saya kemudian telepon kepada Bagian Umum, dan mereka justru melemparkan tanggung jawab itu kepada BKD Bondowoso," katanya. 

"Saya berpikir kemudian, ini pasti ada yang tidak beres, dan sudah tidak benar, kenapa harus saling lempar, ya saya kemudian marah di situ.” 

Syaifullah juga mengaku tidak mengetahui perihal ancaman pembunuhan kepada Kepala BKD.

“Saya tidak tahu persoalan itu, dan saya tidak pernah mengancam pembununan itu,” tegasnya.

Baca juga: Sekda Kabupaten Malang Diperiksa Terkait Dugaan Pemerasan oleh Kepala BKD

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com