KULON PROGO, KOMPAS.com — PT Angkasa Pura I (Persero) atau AP I akan memindahkan semua penerbangan domestik dengan rute ke luar Jawa dari Bandara Adisutjipto ke Bandara Kulon Progo atau Yogyakarta International Airport (YIA).
Pemindahan tersebut akan dilakukan per Oktober 2019. Terdapat 66 penerbangan domestik yang akan dipindahkan ke YIA yang berada di Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).
Menurut General Manager YIA dari AP I Agus Pandu Purnama, penerbangan domestik di dalam Pulau Jawa akan tetap via Adisutjipto.
“Kami akan memindahkan semua rute luar Jawa, dari Medan, Bali, ada juga Pontianak, hingga Makassar,” kata Agus Pandu Purnama, Kamis (1/8/2019).
Menurut dia, pemindahan ini juga seiring pembangunan Bandara YIA yang semakin mendekati tahap selesai.
AP I berulang kali menegaskan progres pembangunan bandara akan 100 persen pada akhir tahun ini. Menyusul kemudian YIA beroperasi secara penuh.
Menyambut full operation bandara, AP I juga mendorong maskapai mulai menyiapkan diri untuk pindah secara bertahap ke YIA.
AP I merencanakan pemindahan berlangsung pada waktu sekitar peralihan musim tahun ini, antara Oktober dan Desember.
“Kira-kira di masa peralihan musim dari summer ke winter,” kata Pandu.
Kepindahan itu juga bakal berpengaruh pada jam operasional kedua bandara.
Pandu mengungkapkan, Bandara Adisutjipto semula beroperasi pada pukul 05.00-24.00 WIB setiap hari.
Bandara ini akan mengurangi waktu operasi hanya sampai pukul 21.00 ketika sebagian besar penerbangan sudah pindah.
YIA akan menambah jam operasional dari 05.00-18.00 menjadi sampai pukul 05.00-23.00.
“Hal ini karena ada rute penerbangan malam ke luar Jawa,” kata Pandu.
Pandu mengatakan, Kementerian Perhubungan sudah mengizinkan perpindahan tersebut. Kemudian, semua prasarana malam juga terus disiapkan.
AP I akan menambah ground support, misalnya check in counter menggunakan sistem common use check in system (CUCS).
Artinya, dalam waktu bersamaan bisa bergantian antarmaskapai karena masih ada 12 counter check in.
Rencananya, AP juga akan mengoperasikan lantai 3 terminal di mana terdapat pintu keberangkatan yang lebih banyak pada Oktober.
Di lantai 3 ini, AP akan membuka enam gate, yakni dari Gate 5 hingga 10.
Maskapai Citilink menjadi maskapai perintis pada 6 Mei 2019.
Menyusul kemudian Batik Air dari grup Lion Air yang membuka 4 rute, 1 rute dari Lion Air.
Kemudian terbaru Air Asia membuka layanan menerbangi Lombok-YIA-Lombok tiga kali dalam satu minggu mulai Kamis ini.
Pandu mengatakan, animo ke luar Jawa sangat besar. Okupansinya lebih dari 1.000 penumpang per hari.
“Animo penumpang (ke luar Jawa) tinggi, seperti Air Asia hari ini datang 115 penumpang dan berangkat 136 untuk rute sama. Masyarakat antusias sekali,” kata Pandu.
Tidak hanya masyarakat yang antusias. Beberapa maskapai juga semakin menunjukkan minat.
Lion Air salah satu yang cukup ekspansif.
“Ke depan, Lion Air berencana menambah 5 rute ke Kualanamu, Tarakan, Samarinda, Banjarmasin, dan Pontianak,” kata Pandu.
Bandara ini berada dalam progres pembangunan 67 persen. Bangunan terminal merupakan satu bangunan yang masih tersisa yang belum selesai.
Namun, tampak struktur bangunan yang sudah jadi dan sudah hampir tertutup kaca seluruhnya.
AP masih menyelesaikan pembangunan flyover yang sudah memasuki tahap finishing. AP juga sudah mulai masuk tahap memasukkan arsitektur dan finishing interior.
“Gedung penunjang semua sudah selesai. Kini sudah masuk arsitektur yang sudah 60 persen dan finishing interior,” kata Manajer Proyek AP I untuk YIA Taochid Hadi Purnomo.