ACEH TIMUR, KOMPAS.com - Di tahun 2019 ini, terjadi tiga kasus buaya terkam manusia di sepanjang aliran Sungai Peunaron, Kabupaten Aceh Timur.
Ketiga kasus itu yakni Daim (50) penjala ikan yang diterkam buaya asal Desa Peunaron Baru, Kecamatan Peunaron pada 28 Februari 2019.
Lalu kasus Asri (22) warga Desa Peunaron Baru, Kecamatan Peunaron, diterkam pada 21 April 2019.
Terakhir, kasus Aman Rukisah (50), warga asal Desa Ketibung, Kecamatan Serba Jadi, Kabupaten Aceh Timur, yang diterkam buaya pada Rabu (31/7/2019).
Baca juga: Dramatis, Lepaskan Buaya yang Gigit Petani, Polisi Keluarkan Tembakan
Dua korban pertama yakni Daim dan Asri dilaporkan selamat setelah melawan buaya di sungai tersebut.
Menurut keterangan warga, sebagian besar petani Kecamatan Serba Jadi dan Kecamatan Peunaron, Aceh Timur, terpaksa menyeberang sungai untuk menuju kebun mereka.
Tidak ada jembatan yang bisa digunakan untuk menyeberang sungai tersebut. Akibatnya, mereka jadi sasaran mangsa buaya.
Dari dua kasus tersebut, Kepala Badan Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Aceh Sapto Aji, menyebutkan jika timnya saat itu berencana untuk memasang jaring untuk menangkap buaya pemangsa tersebut.
Namun, urung dilakukan. Hingga akhirnya terjadi kasus terakhir, yakni kasus Aman Rukisah.
Buaya yang menerkam Aman terpaksa ditembak, untuk melepaskan Aman dari gigitan buaya. Sehingga, pemasangan jaring tidak lagi diperlukan.
Baca juga: Seorang Petani Aceh Timur Hilang Diterkam Buaya di Sungai
Menurut Sapto, proses penembakan buaya itu melalui prosedur rumit, sehingga korban Aman tidak terselamatkan.
“Kami koordinasi semalam itu, sehingga diizinkan untuk menembak buaya demi menyelamatkan korban, sayangnya korban diketahui telah meninggal dunia,” kata Sapto Aji.
Dia lantas memberikan tips agar warga terhindar dari serangan buaya, terutama para petani yang harus menyeberang sungai menuju ke kebunnya.
Sapto Aji mengimbau masyarakat tidak melakukan kegiatan di sungai pada saat magrib dan malam hari.
Pasalnya, pada magrib atau malam hari, buaya diketahui sangat agresif.
“Kami imbau agar jangan beraktivitas di sungai menjelang magrib dan malam hari, itu saat buaya sangat agresif,” pungkas Sapto.
Baca juga: Buaya 2,5 Meter Ditangkap karena Kerap Muncul di Lokasi Pemandian Anak
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.