Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Calon Ibu Kota Baru, Kisah Botol Kaca Penanda "Feeling" Jokowi di Kalimantan

Kompas.com - 01/08/2019, 16:02 WIB
Rachmawati

Editor

“Kalau benar ini lokasi istana negara atau pusat ibu kota, bolehlah nanti kita bangunkan monumen yang bagus sebagai sejarah penentuan ibu kota yang baru,” kata Efrensia.

Baca juga: Ada Plaza Jokowi di Taman Hutan Rakyat Kalimantan Selatan

 

Kesiapan

Efrensia mengatakan bahwa koordinat tepat lokasi akan dibangunnya Istana Negara yang baru belum lah final. Ia sendiri menjawab belum pasti Desa Tumban Talaken akan menjadi pusat ibu kota, atau bahkan Kabupaten Gunung Mas menjadi ibu kota.

“Ini kan dulu bulan Mei 2019, Pak Jokowi baru mengatakan ada ‘feeling’ namun kan kajian studi kelayakan masih jalan, bisa saja ya lokasi berubah kan, namanya saja masih dipantau,” kata Efrensia.

Ia juga menjelaskan bahwa belum ada pertemuan khusus antara pemerintah pusat dengan pemerintah kabupaten untuk membicarakan rencana pemindahan ibu kota ke daerah bukit Nyuling tersebut.

“Bappenas pastinya lebih tahu, namun dari tim kami belum ada kontak lebih lanjut usai kunjungan Presiden ke bukit Nyuling,” kata Efrensia.

Baca juga: Dekat Kalimantan, Belitung Siap Jadi Kuda Hitam Calon Ibu Kota Negara

Luas Kabupaten Gunung Mas sekitar 10 ribu kilometer persegi, sedangkan lahan yang digunakan untuk pembangunan Istana Negara berdasarkan informasi yang dihimpun Antara seluas 121 hektar.

“Kalau Istana Negara seluas 121 hektare dari 10 ribu kilometer persegi wilayah kami, ya itu masuk akal lah, masih banyak sisa lahan yang bisa difungsikan, masyarakat di sini juga sedikit, paling ada 11 keluarga sepanjang 1 kilometer persegi,” kata Efrensia.

Mengenai infrastruktur, wakil bupati menjelaskan bahwa masih banyak hal yang perlu dibangun.

Untuk pembangunan jalan, ia menjamin bahwa tidak akan banyak dirombak terutama jalan utama dari dan menuju Kabupaten Gunung Mas, sebab akses jalan utama sudah terbangun.

Baca juga: Bocoran Kepala Bappenas soal Ibu Kota Baru: Presiden Pilih Kalimantan

“Ini jelas infrastruktur harus dibangun kembali mulai dari nol jika Ibu Kota benar di sini, mulai dari jembatan, kebutuhan listrik, energi lainnya, bahkan akses jalan-jalan menuju lokasi gedung utama juga harus dari nol, ini kewenangan pemerintah pusat. Mereka yang punya rencana induknya,” kata Eferensia.

Masih luasnya Kabupaten Gunung Mas, menurut Efrensia menjadi keuntungan tersendiri, sebab dengan masih banyaknya lahan yang kosong maka penataan kota akan lebih mudah diatur.

Selain itu, air di wilayah Gunung Mas juga bagus dan sumber daya alam juga melimpah, seperti adanya emas, batu bara, serta lahan sawit yang luas.

Baca juga: Presiden Jokowi Diminta Percepat Umumkan Lokasi Ibu Kota Guna Akhiri Persaingan

 

Feeling Jokowi

Presiden Jokowi didampingi sejumlah pejabat meninjau salah satu lokasi alternatif pengganti ibu kota RI, di Kabupaten Gunung Mas, Kalteng, Rabu (8/5/2019) siang.Jay/Humas Setkab Presiden Jokowi didampingi sejumlah pejabat meninjau salah satu lokasi alternatif pengganti ibu kota RI, di Kabupaten Gunung Mas, Kalteng, Rabu (8/5/2019) siang.
Bulan Mei 2019, Presiden RI Joko Widodo berkeliling ke sejumlah lokasi di Provinsi Kalimantan Tengah untuk mencari feeling, terkait rencana pemindahan ibu kota negara.

"Saya ini ke lapangan hanya satu, mencari feeling-nya atau perasaannya saja dulu," kata Jokowi di Bukit Nyuling, Kelurahan Tumbang Talaken, Kecamatan Manuhing, Kabupaten Gunung Mas (8/5/2019).

Saat itu Jokowi mengatakan bahwa semuanya masih dikaji oleh tim yang telah dibentuknya. Karena itu, ujar dia, penilaian masih terus berlangsung dan tidak berakhir di wilayah ini.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com