Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Calon Ibu Kota Baru, Kisah Botol Kaca Penanda "Feeling" Jokowi di Kalimantan

Kompas.com - 01/08/2019, 16:02 WIB
Rachmawati

Editor

KOMPAS.com - Terbentang lahan sawit luas, selepas mata memandang hanya terdapat pohon sawit serta lahan kosong yang ditumbuhi ilalang dan pohon pakis berdebu daunnya.

Satu jam keberangkatan dari Palangka Raya, Kalimantan Tengah, tidak terdapat tanda di mana lokasi Kabupaten Gunung Mas, salah satu koordinat utama yang dicari tim Kantor Berita ANTARA di kawasan provinsi itu.

Dua jam berlalu, tak kunjung usai juga jalanan terbentang di pandang mata, hingga setengah jam kemudian setelah melihat jam tangan di pergelangan tangan kiri dua jam yang lalu, tim ANTARA melihat satu-satunya tugu terbentang di dua sisi jalan.

Baca juga: Sudah Agustus, Saatnya Menanti Janji Jokowi Umumkan Hal Penting soal Ibu Kota Baru

Nampak seperti prasasti yang usang dimakan lumut, lengkap dengan dua kendi raksasa dibagian tengah tugu dengan guratan tulisan Kabupaten Gunung Mas.

Dua tugu tersebut adalah penanda memasuki wilayah Kabupaten Gunung Mas, lokasi di mana Presiden Joko Widodo meninjau salah satu kandidat pusat ibu kota yang akan dibangun istana negara.

Tetapi perjalanan belum berakhir. Dua tugu tersebut merupakan awal pencarian saat Presiden Jokowi mengatakan lokasi yang ia kunjungi adalah kandidat potensial.

Dua jam pencarian setelah melewati tugu perbatasan Kabupaten Gunung Mas, didapatlah informasi mengenai Desa Tumbang Talaken, lokasi helikopter Presiden mendarat.

Di Bukit Nyuling, Kecamatan Manuhing, Presiden Jokowi menunjukkan "bahasa tubuh" jika lokasi tersebut potensial untuk membangun Istana Negara.

Baca juga: Kalimantan Calon Ibu Kota RI, Kesaksian Perempuan Penjelajah hingga Kalung Lilis Lamiang

Total lokasi tersebut berjarak sekitar 135 kilometer dari kota Palangkaraya dengan kondisi jalan 30 persen bukanlah aspal halus, namun jalan rusak yang sukar dilewati kendaraan bersuspensi rendah.

Kedatangan tim ANTARA disambut oleh Camat Manuhing Sugiarto, beserta Wakil Bupati Gunung Mas Efrensia LP Umbing. Camat Manuhing kemudian mengajak tim untuk melihat bukit bertanah merah yang seolah terbelah rapi dilewati jalanan aspal di tengahnya.

“Ini namanya bukit Nyuling, tepat lokasi di mana Pak Jokowi mengatakan ada ‘feeling’ di lokasi ini bakal menjadi pusat dari ibu kota,” kata Sugiarto.

Ia menjelaskan bahwa Jokowi sempat menghentakkan kakinya beberapa kali seperti merasakan kepadatan tanah yang ia pijak. Jokowi juga mengatakan sudah dapat “feeling” pembangunan pusat ibu kota baru

Sugiarto menjelaskan ia memberikan sebuah tanda berupa botol kosong yang ujungnya dibalik menancap ke dalam tanah, untuk lokasi tepat di mana Presiden Jokowi merasakan mendapatkan “feeling” di Desa Tumbang Talaken.

Baca juga: Jokowi: Kan Memang dari Dulu Saya Bilang Ibu Kota Pindah ke Kalimantan...

“Saya ingat titik ini di mana Pak Presiden ‘sreg’ dengan lokasi ini. Maka saya kasih tanda botol, biar ingat, nantinya kalau benar di sini jadi dibangun pusat ibu kota, akan saya bangunkan monumen di titik botol ini,” kata Sugiarto.

Menanggapi hal tersebut, Wakil Bupati Gunung Mas Efrensia sepakat dengan gagasan Camat Manuhing, ia setuju akan adanya monumen “feeling” Jokowi jika memang benar Desa Tumbang Talaken benar adanya akan jadi Istana Negara.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com