Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ini Perkiraan TNI tentang Jumlah Kelompok OPM Pimpinan Egianus Kogoya

Kompas.com - 01/08/2019, 15:41 WIB
Dhias Suwandi,
Robertus Belarminus

Tim Redaksi

JAYAPURA, KOMPAS.com - Aksi penembakan di Kabupaten Nduga, Papua, selalu diakitkan dengan Organisasi Papua Merdeka (OPM) pimpinan Egianus Kogoya.

Kepastian mengenai jumlah kelompok sparatis tersebut pun sulit didapat karena pergerakan mereka selalu dilakukan di dalam hutan dan sulit terpantau.

Namun, dari sejumlah aksi, pihak TNI memiliki perkiraan mengenai jumlah anggota Egianus Kogoya yang diyakini tersebar di beberapa titik.

Baca juga: OPM Terus Berulah di Nduga Papua, Siapa yang Pasok Senjata?

"Asumsi kita 50 sampai 60 orang, itu menurut kita yang aktif melakukan aksi. Tapi, mereka terbagi dalam kelompok-kelompok kecil, jadi mereka tidak seluruhnya berada dalam satu tempat," ujar Wakapendam XVII/Cenderawasih Letkol Inf Dax Sianturi, melalui sambungan telepon, Kamis (1/8/2019).

Selain sosok Egianus Kogoya, sambung Dax, diyakini belum ada tokoh yang cukup menonjol di kelompok tersebut sehingga seluruh komando masih dikuasasi oleh Egianus.

Namun, korelasi kelompok Egianus diperkirakan masih terkait dengan OPM di kabupaten sekitarnya.

"Mereka masih berafiliasi dengan kelompok di Puncak Jaya," kata dia.

Selain itu, setelah tempat latihan OPM di Distrik Mapanduma dikuasai oleh TNI, kini sudah tidak ada lagi tempat penggantinya.

Baca juga: Di Balik Catatan Kriminal Egianus Kogoya, Teroris Paling Diburu hingga Diminta Menyerahkan Diri

"Sudah tidak ada tempat latihan mereka, sekarang tempat latihan mereka adalah di hutan-hutan mereka berbasis dan selalu berpindah-pindah," terang Dax.

Ia menegaskan, kini pasukan TNI sudah menyebar hampir di seluruh wilayah Nduga. Hal ini lebih dikarenakan untuk mengamankan pembangunan jalan Trans Papua yang merupakan proyek strategis nasional.

"Di Kabupaten Nduga di setiap 20 KM sudah ada pos TNI Satgas PAM Rawan," ucap dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com