Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kunjungan ke Gunung Tangkuban Parahu Mulai Dibuka Kembali Pasca-erupsi

Kompas.com - 01/08/2019, 13:42 WIB
Putra Prima Perdana,
Robertus Belarminus

Tim Redaksi

 

BANDUNG BARAT, KOMPAS.com - Pengelola Taman Wisata Alam (TWA) Gunung Tangkuban Parahu, PT Graha Rani Putra Persada (GRPP) sudah kembali membuka loket kunjungan ke Gunung Tangkuban Parahu, Kamis (1/8/2019) pagi.

Kunjungan untuk wisatawan sempat ditutup selama hampir satu pekan pasca-erupsi yang terjadi, Jumat (26/7/2019).

"Syukur Alhamdulillah jam 7.30 WIB (loket) sudah kami buka dan langsung ada pengunjung," kata Direktur Utama PT GRPP Putra Kaban, saat ditemui di loket TWA Gunung Tangkuban Parahu, Kamis pagi.

Baca juga: Ridwan Kamil Minta Masyarakat Tidak Sebar Hoaks Gunung Tangkuban Parahu

Putra Kaban mengatakan, kunjungan wisatawan ke TWA Tangkuban Parahu tidak hanya dari wisatawan lokal, tapi juga dari luar negeri.

Dari pantauan Kompas.com di Kawah Ratu, pusat kunjungan wisata Gunung Tangkuban Parahu, sejumlah turis asing pun juga terlihat wara-wiri melihat kawah yang sempat ramai diperbincangkan di media sosial dan media massa belakangan ini, setelah video semburan abu vulkanik dari Kawah Ratu yang cukup tinggi beredar luas.

“Wisatawan hari ini kebanyakan dari mancanegara. Dari eropa, Malaysia dan Timur Tengah,” ujar dia.

Putra Kaban mengimbau kepada wisatawan agar tidak ragu untuk berkunjung ke Gunung Tangkuban Parahu.

Dia menjamin aktivitas vulkanik gunung yang terkenal dengan legenda Sangkuriang ini mulai turun dan aman untuk dikunjungi.

“Masyarakat yang ingin berkunjung silakan datang karena sudah aman, nyaman dan situasi sudah terkendali,” kata dia.

Baca juga: Ridwan Kamil Minta SOP Evakuasi Gunung Tangkuban Parahu Dievaluasi

Sementara itu, informasi yang diterima dari Pos Pengamatan Gunung Api Tangkuban Parahu Pusat Vulkanologi Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), aktivitas vulkanik Gunung Tangkuban Parahu mulai turun.

Terpantau, gempa tremor yang sebelumnya sering terjadi mulai menunjukkan penurunan dengan amplitudo dominan 0,5 milimeter.

Gempa-gempa embusan pun juga ikut mengecil dengan amplitudo dominan 0,5 milimeter dan status yang diberikan masih normal.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com