"Sebenarnya aktivitas seperti biasa, tapi secara visual kami menyebutnya erupsi. Tapi sekarang normal seperti biasa," kata dia dihubungi Antara dari Jambi, Rabu.
Ia menyebut aktivitas masyarakat setempat pun saat ini seperti biasa, namun masyarakat diimbau untuk tidak mendekati gunung dalam radius tiga kilometer.
Baca juga: Pasca-erupsi, Aktivitas Gunung Kerinci Kembali Normal
4. Fenomena biasa
Kepala Bidang Mitigasi Gunung Api Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi-Badan Geologi (PVMBG) Kementerian ESDM, Hendra Gunawan mengatakan erupsi Gunung Kerinci adalah fenomena biasa.
"Ya, benar Gunung Kerinci erupsi dengan tinggi kolom abu 800 meter, namun itu fenomena yang biasa terjadi di gunung itu, dan masyarakat tidak boleh terpengaruh isu-isu yang tidak jelas sumbernya," kata Hendra Gunawan, saat dihubungi Antara, Rabu (31/7/2019).
Gunung Kerinci (3.805 mdpl) di Kabupaten Kerinci yang berada di perbatasan Provinsi Jambi dan Sumatera Barat menyemburkan abu setinggi 800 meter pada Rabu, pukul 12.48 WIB.
Baca juga: PVMBG Sebut Semburan Abu Gunung Kerinci Adalah Fenomena Biasa
Ia menyebutkan, status Gunung Kerinci tetap level II atau waspada. Status itu bertahan sejak September 2019.
"Karakter Gunung Kerinci memang setiap tahun selalu ada erupsi, seperti yang terjadi Rabu ini. Asalnya tidak masuk radius tiga kilometer maka itu zona aman. Masyarakat tetap tenang dan tetap beraktifitas, namun juga berkoordinasi dengan petugas Posko PGA atau BPBD di sana," katanya.
Baca juga: Gunung Kerinci Erupsi, Masyarakat Diminta Tak Dekati Radius 3 Km dari Kawah Aktif
Sumber: KOMPAS.com (Mela Arnani, Rachmawati)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.