Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ini Dampak Kabut Asap Karhutla bagi Kesehatan dan Pencegahannya

Kompas.com - 01/08/2019, 11:12 WIB
Idon Tanjung,
Robertus Belarminus

Tim Redaksi

PEKANBARU, KOMPAS.com - Meski Gubernur Riau Syamsuar menyebut kondisi kabut asap kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) belum mengkhawatirkan, namun dampaknya harus diwaspadai.

Beberapa wilayah dilanda kabut asap. Salah satu yang terparah saat ini di wilayah Kabupaten Pelalawan, Riau, dengan jarak pandang hanya 800 meter.

Masyarakat harus mewaspadai dampak kabut asap kebakaran gambut bagi kesehatan.

Dokter Yohanes, selaku Sekretaris Dinas Kesehatan Provinsi Riau menyebutkan, ada empat dampak nyata yang ditimbulkan kabut asap.

Baca juga: Gubernur Riau: Kabut Asap Karhutla Belum Mengkhawatirkan

"Dampaknya seperti timbulnya gangguan pernafasan berupa ISPA, Pneumonia dan kambuhnya asma," kata Yohanes, melalui pesan tertulis, Kamis (1/8/2019).

Selain itu, lanjut dia, kabut asap juga bisa menyebabkan alergi pada kulit dan gatal-gatal dan gangguan kelopak mata (konjungtivitis).

"Dan juga berdampak terhadap sistem pencernaan bila debunya masuk ke dalam air minum," sambung Yohanes.

Yohanes memberikan beberapa tips untuk mencegah dampak kabut asap karhutla tersebut.

1. Lakukan pencegahan dengan bila terpaksa keluar rumah terutama kelompok bumil, bayi, balita, dan lansia bila ISPu antara 100 sampai 200 Psi.

2. Hindari ke daerah yang lagi mengalami kebakaran, karena akan terhirup udara dengan kadar CO2 diatas ambang yang dipersyaratkan untuk manusia, gas CO dan partikel debu.

3. Lindungi tubuh dengan menggunakan masker, baju lengan panjang dan penutup kepala, masuk ke ruang tertutup atau ada AC, dan gunakan filter udara.

4. Makan buah, sayur, dan bergizi.

5. Cuci bagian tubuh segera setelah berkontak dengan udara berasap dan berdebu.

6. Tutup sumber air minum, cuci agar tidak terpapar partikel debu yang jatuh ke air.

Baca juga: 826 Warga Terserang ISPA Akibat Kabut Asap Karhutla di Riau

Sebagaimana diketahui, kebakaran lahan gambut terjadi disejumlah wilayah, seperti Kabupaten Pelalawan, Kota Pekanbaru dan Siak.

Kebakaran lahan gambut ini menimbulkan kabut asap. Sementara upaya pemadaman masih dilakukan tim Satgas Karhutla, baik dari tim darat maupun tim udara.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com