KOMPAS.com - Hampir dipastikan, nama Eginaus Kogoya selalu disebut saat terjadi konflik senjata antara Organisasi Papua Merdeka dan TNI di Papua.
Sosok Egianus dianggap sebagai tokoh paling berpengaruh di kelompoknya dan TNI menganggap Egianus sebagai teroris, setelah melihat catatan kriminal
Dalam enam bulan terakhir, Egianus dan kelompoknya telah melakukan 7 kali aksi teror kepada aparat atau warga sipil.
Panglima Kodam (Pangdam) XVII/Cenderawasih Mayjen TNI Yosua P Sembiring meminta Egianus segera menyerahkan diri.
Berikut ini fakta lengkap tentang Egianus Kogoya:
Victor Mambor, seorang jurnalis senior di Papua, mengaku sempat bertemu dengan Egianus Kogoya pada Januari 2019 di Distrik Mbua, Kabupaten Nduga.
Saat itu, dirinya ada pihak lain yang tidak bisa ia sebutkan membantu untuk membuatkan janji.
Pertemuan pun diatur pada tengah malam. Sebelum bertemu, Victor Mambor memperkirakan, saat itu ia harus berjalan kaki sekitar 2 jam sebelum tiba di lokasi Egianus.
"Jalan gelap, saya ikut arahan saja. Saya tidak tahu itu kami jalan ke arah mana, sampai tiba di perkampungan," kata Victor.
Rupanya, Egianus sudah menunggu Victor di dalam sebuah honai (rumah adat suku pegunungan). Pertemuan pun berlangsung hanya sebentar, sekitar 15 menit.
Baca juga: Tokoh di Balik Konflik Nduga, Siapa Egianus Kogoya?
Victor menggambarkan sosok Egianus seperti remaja. Begitu pun anak buahnya yang dinilai masih tergolong muda.
"Usianya sekitar 17-18 tahun, yang ada di sekitar Egianus juga masih remaja, usia belasan tahun," ucap Victor.
Victor menceritakan, dari pembicaraan selama 15 menit, Egianus merupakan sosok terpelajar, berbeda dengan masyarakat lain yang ada di pegunungan.
Saat it, Egianus mengetahui bahwa dirinya sedang berbicara dengan seorang jurnalis, maka meminta agar hasil pembicaraan mereka tidak diberitakan.
Baca juga: Polisi Gagalkan Pengiriman Amunisi untuk KKB Pimpinan Egianus Kogoya