Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Macan Tutul Sulit Ditangkap, Tim Khusus Taman Safari Bogor Diterjunkan

Kompas.com - 01/08/2019, 08:36 WIB
Irwan Nugraha,
Robertus Belarminus

Tim Redaksi

TASIKMALAYA, KOMPAS.com - Pihak Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Tasikmalaya, akan menerjunkan tim khusus dari Taman Safari Bogor untuk menangkap macan tutul di dekat pemukiman warga Kecamatan Manonjaya, Kabupaten Tasikmalaya.

Sampai sekarang, macan tutul yang ditemukan sembunyi di wilayah perkebunan dekat pemukiman itu masih berkeliaran.

Dugaan sementara, macan tutul alias Panthera pardus berusia sekitar dua tahun itu turun dari wilayah Gunung Tanjung Tasikmalaya.

Baca juga: Heboh, Warga Tasikmalaya Ramai-ramai Tangkap Macan Tutul di Kebun

"Sampai malam tadi, pemburuan dihentikan dulu karena kondisinya tak memungkinkan. Kami lebih memilih menunggu tim ahli dari Taman Safari Bogor, yang khusus menangani macan," kata Kepala BKSDA Tasikmalaya, Didin Syarifudin, Kamis (1/8/2019).

Semakin menyebarnya informasi macan tutul berkeliaran di pemukiman warga, membuat semua pihak membantu pihak BKSDA.

Mulai dari aparat TNI, Polri, dan warga sekitar yang berinisiatif membantu penangkapan hewan tersebut.

"Semua membantu penangkapan. Karena para warga tahu kalau tak segera ditangkap khawatir akan ke pemukiman warga," tambah dia.

Melihat dari gerak gerik macan tutul tersebut, tambah Didin, hewan itu turun dari pegunungan karena ketakutan mendengar bunyi-bunyian oleh manusia.

Soalnya, saat akan ditangkap oleh banyak orang, macan itu selalu gesit dan melarikan diri ketakutan.

Baca juga: Diduga Berburu Monyet, Seekor Macan Tutul Ditemukan Mati Tersetrum

"Macan tutul yang akan ditangkap tersebut itu merasa ketakutan hingga kabur ke lokasi lain," tambahnya. 

Sampai sekarang pihaknya belum mengetahui jumlah macan tutul di wilayah pegunungan Tasikmalaya. Namun, dugaan sementara macan tutul itu berasal dari wilayah pegunungan Perhutani.

"Kami upayakan dulu macan tutul itu berhasil ditangkap. Kami pun khawatir kalau tidak oleh kami, masyarakat akan membunuhnya," ujar dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com