Meski demikian, keberhasilan Risma di Surabaya bukan menjadi satu-satunya penentu untuk bisa menjawab berbagai persoalan di Kota Betawi.
Menurut dia, Jakarta sangat berbeda dengan Surabaya dan di ibu kota banyak tantangan yang lebih kompleks daripada Surabaya.
Baca juga: Jika Diminta, Risma Mengaku Siap Bantu Atasi Persoalan Sampah Jakarta
Tapi, Risma tetap dinilai punya modal awal karena menguasai tata kelola kota dan pengelolaan lingkungan yang baik. Apalagi, Jakarta memiliki persoalan di bidang tata kelola kota dan lingkungan.
"Pemimpin dengan tipikal pekerja keras, lugas, bervisi lingkungan dan equal dalam layanan publik, cocok untuk kebutuhan Jakarta. Setidakya Risma relatif menonjol dalam penanganan lingkungan, tentu amat dibutuhkan Jakarta," ujar dia.
Sementara itu, Pakar Komunikasi Politik Universitas Airlangga (Unair) Surabaya Suko Widodo menyampaikan, selain masalah lingkungan, ada sejumlah permasalahan besar lainnya yang harus dihadapi Risma jika ingin maju di Pilkada DKI Jakarta.
Salah satunya yakni sekat polarisasi politik atau derasnya politik identitas.
Baca juga: Saran Risma untuk Pengelolaan Sampah DKI Jakarta yang Sudah Mengkhawatirkan
Namun, Suko menilai, gaya, karakter, dan kepemimpinan Risma yang orisinal dan tegas akan menyambung sekat polarisasi politik identitas yang terjadi selama ini.
"Risma itu punya orisinalitas dalam gaya kepemimpinannya. Ia punya komunikasi asertif yang cocok untuk warga metropolis. Karakternya yang unik, mampu menjaga jarak politik dan blak-blakkan bisa menyambung sekat polarisasi identitas pemilih Jakarta selama ini," ucap Suko.
Baca juga: Yang Anies dan Siapa Saja Bisa Belajar dari Risma...
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.