Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

300 Bus Transjakarta Terbengkalai di Bogor Timbulkan Keresahan Warga

Kompas.com - 31/07/2019, 22:06 WIB
Ramdhan Triyadi Bempah,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

BOGOR, KOMPAS.com - Keberadaan ratusan bus berlabel Transjakarta di sebuah lahan kosong di Kecamatan Dramaga, Kabupaten Bogor, memicu tindak kriminalitas.

Rizal (28), warga sekitar menyebut, sudah terjadi dua kali aksi pencurian kabel-kabel di lokasi bus tersebut. Bahkan salah satu pencuri yang kepergok babak belur dihajar massa.

"Pernah dua kali pencurian, satu diserahin ke polisi satu lagi digebukin aja. Mereka nyolong kabel-kabel bus, biasanya diambil tembaganya," ucap Rizal, Rabu (31/7/2019).

Dirinya menambahkan, selain sepi, luasnya lahan kosong tersebut juga memudahkan para pencuri melancarkan aksinya.

Baca juga: Polda Metro Jaya Selidiki Lokasi Penyimpanan 300 Bus Berlabel Transjakarta di Bogor

Kata Rizal, penjaga lahan akhirnya memelihara anjing untuk membantu mengamankan sekitar lokasi.

"Makanya sekarang ada anjingnya. Ada yang jaga, tapi itu kan luas banget. Pasti bus-bus yang di ujung kabelnya udah pada diambilin maling," katanya.

Sementara itu, Ketua RW setempat Asep Taufik menuturkan, banyak warga yang tinggal di sekitar lokasi menanyakan kepada dirinya soal keberadaan bus-bus Transjakarta itu.

Warga, kata Asep, mulai resah dan khawatir kondisi tersebut dapat memancing tindak kriminal di lingkungan sekitar.

"Banyak warga yang tanya ke saya itu tempat apa? Karena saya enggak tahu, saya bilang gudang sementara aja. Kan ada bus ini juga bikin rawan pencurian," pungkas dia.

Baca juga: Teka Teki Mangkraknya 300 Bus Transjakarta, Milik Perusahaan Pailit hingga Jadi Sorotan Warga

Pemilik 300 bus berlabel Transjakarta

Sejumlah anggota Subnit Tipikor Ditreskrimsus Polda Metro Jaya  mendatangi lokasi penyimpanan 300 bus berlabel Transjakarta yang terbengkalai di sebuah lahan kosong, di Jalan Raya Dramaga, Kecamatan Dramaga, Kabupaten Bogor, Senin (29/7/2019).KOMPAS.com/RAMDHAN TRIYADI BEMPAH Sejumlah anggota Subnit Tipikor Ditreskrimsus Polda Metro Jaya mendatangi lokasi penyimpanan 300 bus berlabel Transjakarta yang terbengkalai di sebuah lahan kosong, di Jalan Raya Dramaga, Kecamatan Dramaga, Kabupaten Bogor, Senin (29/7/2019).
Camat Dramaga Adi Henriyana sebelumnya mengatakan, 300 bus berlabel Transjakarta yang terbengkalai di Kabupaten Bogor, merupakan aset milik perusahaan bernama PT Adi Teknik Ecopindo.

Berdasarkan keputusan Pengadilan Niaga, perusahaan itu dinyatakan pailit.

"Jadi balasannya seperti itu, akan tetapi ini bukan suatu usaha hanya sebatas penyimpanan aset dari salah satu PT yang pailit dan sekarang dikuasakan kepada kurator Lumbang Tobing cs," ujarnya, Jumat (26/7/2019).

Selama satu tahun terakhir, jumlah bus tersebut terus bertambah yang awalnya hanya 104 menjadi 300 unit.

Baca juga: 300 Bus Berlabel Transjakarta yang Terbengkalai di Bogor Milik Perusahaan Pailit

 

"Pada saat itu (2018) jumlah bus hanya 104 unit kemudian saat ini sudah mencapai sekitar 300 lebih. Sementara untuk kondisi busnya rata-rata masih ada mesin yang hidup tetapi dalam kondisi bodi rusak," katanya.

Adi menyebut, PT tersebut tidak perlu melakukan proses perizinan lantaran pemilik lahan merupakan bagian relasi dari kurator tersebut. Bus-bus itu disimpan di sana sebagai aset.

"Surat yang disampaikan kepada kami, mereka ini tidak perlu melakukan proses perizinan. Hanya sebagai tempat penyimpanan barang-barang atau aset sebuah perusahaan yang dinyatakan pailit dan kebetulan pemilik lahan ini merupakan relasi dari kurator tersebut," ujarnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com