Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Anggaran Pengelolaan Sampah di Surabaya Rp 30 Miliar, untuk Apa Saja?

Kompas.com - 31/07/2019, 19:54 WIB
Ghinan Salman,
Farid Assifa

Tim Redaksi

SURABAYA, KOMPAS.com - Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini menyebut anggaran pengelolaan sampah di Surabaya sebesar Rp 30 miliar.

Hal itu disampaikan Risma ketika ditanya Ketua Fraksi Nasdem DPRD DKI Jakarta saat DPRD dan Pemprov Jakarta melakukan kunjungan kerja ke Surabaya, Senin (29/7/2019).

Lalu, digunakan untuk apa saja anggaran pengelolaan sampah senilai Rp 30 miliar tersebut?

Sekretaris Dinas Kebersihan Ruang Terbuka Hijau (DKRTH) Kota Surabaya Ipong Wisnoewardono mengatakan, anggaran tersebut digunakan untuk pembersihan jalan dan membayar tenaga kontrak.

Selain itu, dana itu digunakan untuk pemeliharaan alat, seperti truk, alat berat, dan bahan bakar minyak (BBM).

Baca juga: Saat Risma Bicara Sampah Jakarta, Per Hari Capai 7.500 Ton hingga Disodori Maju Pilkada

Kemudian anggaran pengelolaan sampah sebesar Rp 30 miliar itu juga digunakan untuk pengembangan rumah kompos dan pusat daur ulang.

"Termasuk pengadaan peralatan kontainer sampah dan alat-alat kebersihan seperti pembersih jalan, road sweeper, dan sebagainya. Untuk detailnya saya enggak pegang. Tapi secara garis besar lingkupnya seperti itu," kata Ipong kepada Kompas.com, Rabu (31/7/2019).

Dengan anggaran tersebut, menurut Ipong, strategi Pemerintah Kota Surabaya mengelola sampah adalah mengurangi volume sampah yang dibawa ke tempat pembuangan sampah (TPS) dan tempat pembuangan akhir (TPA).

"Caranya, kita kalau kalau mengolah sampah itu harus dimulai dari sumbernya, supaya bisa menghemat (sampah ke TPA)," ujar Ipong.

Strategi pengelolaan sampah

Menurut Ipong, masyarakat Surabaya diberi pembinaan melalui kegiatan sosialisasi tentang pengelolaan sampah, program pengurangan sampah, hingga program reduce, reuse, recycle (3R).

Tujuannya, sampah yang bersumber dari rumah masyarakat itu betul-betul dapat dikendalikan dan tidak menumpuk di TPA. Dengan cara itu, Pemkot Surabaya bisa menekan jumlah anggaran untuk pengelolaan sampah.

"Jadi pengurangan sampah itu yang amat penting, pengurangan sampah dari sumbernya," ujar dia.

Sementara itu, sampah yang berada di lebih dari 100 TPS di Surabaya, kata Ipong, juga dimanfaatkan untuk diolah kembali di rumah kompos dan rumah pusat daur ulang yang dimiliki Pemkot Surabaya.

"Kita sudah punya rumah kompos di 36 titik, TPS 100 lebih, dan tiga rumah pusat daur ulang. Tahun ini kami akan bangun rumah pusat daur ulang di lima lokasi," tutur Ipong.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com