Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mabes TNI Ambil Alih Komando Pencarian Helikopter Hilang di Papua

Kompas.com - 31/07/2019, 17:38 WIB
Dhias Suwandi,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

JAYAPURA, KOMPAS.com - Markas Besar (Mabes) TNI kini mengambil alih komando proses pencarian helikopter MI-17 milik TNI AD yang hilang di Kabupaten pegunungan Bintang, Papua, sejak 28 Juni 2019.

Sebelumnya komando masih dipegang oleh Kodam XVII/Cenderawasih sebagai perwakilan TNI di Provinsi Papua.

"Koops TNI wilayah Papua tetap dibawah Kodal Mabes TNI, sehingga pengerahan operasional Heli (sekarang) harus atas izin dari Mabes TNI," ujar Kapendam XVII/Cenderawasih, Letkol Cpl Eko Daryanto, mellaui rilis, Rabu (31/07/2019).

Ia menjelaskan kini pencarian memasuki hari ke-34. Sejak awal pencarian, Koops TNI Wilayah Papua telah melibatkan 7 pesawat pencari, baik pesawat milik TNI maupun pesawat sipil yang diperbantukan dalam kegiatan Search and Rescue (SAR) melalui udara. 

Baca juga: Update Hari ke-20 Pencarian Helikopter MI-17 yang Hilang di Papua

Penerbangan SAR dilakukan total sebanyak 70 sortie, dimana masing-masing sortie dilakukan selama 1 - 2,5 jam terbang.

"Sedangkan pencarian melalui darat telah melibatkan lebih dari 700 personel gabungan yang terdiri dari personel TNI (300 orang), Polri (35 orang), Basarnas (30 orang), Pemda dan masyarakat (400 orang)," terang Eko.

Wilayah pencarian yang telah disisir melalui udara meliputi seluruh kawasan Kabupaten Pegunungan Bintang dan Kabupaten Jayapura bagian selatan dan barat.

Sedangkan pencarian melalui darat difokuskan di 3 wilayah yaitu Oksibil, Lereh dan Kaureh.

Baca juga: Pesawat Komersial Diminta Ikut Mencari Heli MI-17, Bagaimana Caranya?

Diberitakan sebelumnya, Helikopter MI-17 milik TNI AD dikabarkan hilang kontak sesaat setelah lepas landas dari Bandara Oksibil, Kabupaten Pegunungan Bintang, Papua, menuju Bandara Sentani, Kabupaten Jayapura, Jumat (28/6/2019).

Pesawat tersebut dilaporkan membawa 12 orang, terdiri dari tujuh orang crew dan lima orang personil Satgas Yonif 725/Wrg yang akan melaksanakan pergantian Pos.

Helikopter tersebut tengah melakukan misi pendorongan logistik (Dorlog) ke Pos Udara Pengamanan Perbatasan (Pamtas) di Distrik Okbibab. Bertolak dari distrik Okbibab, penerbangan dilanjutkan ke Bandara Oksibil untuk pengisian bahan bakar.

Pada  pukul 11.44 WIT, Heli MI-17 take off dari Bandara Oksibil menuju Sentani. Sesuai perkiraan ekstimasi waktu, seharusnya Heli MI-17 mendarat di Sentani pukul 13.11 WIT.

Namun, belum ada komunikasi ataupun berita tentang keberadaan heli tersebut. 

Selain pencarian dari Distrik Oksibil, kini Tm SAR Gabungan juga melakukan penyisiran di Distrik Lereh dan Airu, Kabupaten Jayapura. Hal tersebut dilakukan karena ada informasi dari warga di dua lokasi tersebut yang mengaku sempat mendengar bunyi helikopter pada 28 Juni 2019.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com