KOMPAS.com — Saat mendengar pemaparan Badan Pembentukan Peraturan Daerah (Bapemperda) DPRD Provinsi DKI Jakarta tentang pengelolaan sampah, Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini mengatakan, sampah di Jakarta sangat medeni alias menakutkan, Senin (29/7/2019).
Menurut Risma, sampah di Jakarta per hari mencapai 7.500 ton, sedangkan TPA tidak cukup menampung sampah sebanyak itu. Ia kemudian mempertanyakan ke mana sisa sampah akan dibuang.
Dalam kesempatan itu, Risma sempat ditawari oleh Ketua Fraksi Nasdem DPRD DKI Jakarta Bestari Barus untuk menjadi orang nomor satu di DKI Jakarta.
Berikut ini fakta lengkapnya:
Pemaparan tim Bapemperda DPRD Provinsi DKI Jakarta saat acara studi banding pengelolaan sampah di Surabaya, Senin (29/7/2019), membuat Risma takut.
"Aku ngomong begini karena medeni (menakutkan). Gimana ndak takut, orang katanya (TPA) Bantargebang itu 2021 tutup (overload). Sementara (pembangunan TPA) baru selesai 2022," kata Risma kepada awak media, Selasa (30/7/2019).
Menurut Risma, sampah di Jakarta per hari mencapai 7.500 ton, sedangkan TPA tidak cukup menampung sampah sebanyak itu. Ia kemudian mempertanyakan ke mana sisa sampah akan dibuang.
"(Sampah) sehari saja bisa messy (berantakan) karena enggak akan keangkut karena daya tampung (TPA yang dibangun) 2022 hanya (menampung sampah) 2.200 ton," ujar Risma.
Baca juga: Risma: Sampah di Jakarta Menakutkan
Risma mendesak pembangunan TPA bisa dipercepat, apalagi DKI Jakarta memiliki anggaran yang melimpah.
Risma membandingkan, anggaran pengelolaan sampah di Surabaya hanya Rp 30 miliar, sedangkan Jakarta memiliki anggaran yang lebih besar untuk pengelolaan sampah, yakni Rp 3,7 triliun.
"Makanya kemarin saya ngomong, itu (pembangunan TPA) harus dipercepat dan mereka (Pemprov DKI Jakarta) punya uang sehingga tidak ada alasan tidak bisa. Mereka punya uang, SILPA-nya Rp 17 triliun sampai Rp 20 triliun," tutur Risma.
Baca juga: Risma Dibujuk Ramaikan Pilkada DKI Jakarta 2022
Risma menyatakan sanggup untuk membantu Kota Jakarta untuk mengatasi masalah sampah.