Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Fakta Terbaru 3 Emak-emak Pepes Karawang dalam Video "Jika Jokowi Terpilih, Tak Ada Lagi Azan" Divonis 6 Bulan hingga Sujud Syukur

Kompas.com - 31/07/2019, 12:55 WIB
Candra Setia Budi

Editor

KOMPAS.com - Setelah sempat viral video "Jika Jokowi terpilih, tidak ada lagi azan" di kalangan warga Karawang dan netizen yang diduga dibuat dan diunggah pemilik akun Twitter @citrawida5, pada 13 Februari 2019 lalu.

Yang tercatat di sebuah alamat rumah di Perumahan Gading Elok 1, Blok 014 Nomor 12A, RT 004 RW 029, Karawang, kini sudah memasuki putusan dari majelis hakim.

Dalam persidangan yang digelar di Pengadilan Negeri Karawang, pada Selasa (30/7/2019) kemarin, majelis hakim menjatuhkan vonis 6 bulan penjara terhadap tiga emak-emak dari partai emak-emak pendukung Prabowo-Sandi (Pepes).

Dengan putusan tersebut, kuasa hukum tiga emak-emak Pepes Karawang menyatakan menerima putusan tersebut. Sementara, jaksa penuntut umum (JPU) menyatakan pikir-pikir.

Ketiga terdakwa yakni, Citra Widyahningsih, Engkay Sugiyanty, dan Ika Peranika. Setelah menerima putusan, ketiga emak-emak Pepes ini pun sujud syukur.

Berikut fakta terbaru viral video "Jika Jokowi terpilih, tidak ada azan lagi," yang menjerat tiga emak-emak Pepes Karawang.

1. Sidang sempat ditunda pengunjung gaduh

Tiga emak-emak Pepes Karawang tengah menjalani sidang tuntutan di Pengadilan Negeri Karawang, Senin (26/7/2019).KOMPAS.com/FARIDA FARHAN Tiga emak-emak Pepes Karawang tengah menjalani sidang tuntutan di Pengadilan Negeri Karawang, Senin (26/7/2019).

Sidang tuntutan terhadap tiga relawan partai emak-emak pendukung Prabowo-Sandi ( Pepes) Karawang ditunda, Selasa (16/7/2019).

Para pendukung tiga emak-emak itu sempat gaduh saat hakim memutuskan menunda sidang tersebut.

Awalnya, Ketua Majelis Hakim Elvina memutuskan menunda sidang tuntutan hingga Kamis (18/7/2019).

"Sidang kami tunda karena jaksa penuntut umum belum siap," kata Elvina di Ruang Sidang Kusumah Atmaja Pengadilan Negeri (PN) Karawang, Selasa.

Elvina sempat menanyakan alasan penundaan kepada jaksa Wahyudhi.

Baca juga: Sidang Tuntutan Tiga Emak-emak Pepes Karawang Ditunda, Pengunjung Gaduh

2. Dituntut Jaksa 8 bulan penjara

Tiga emak-emak Pepes saat menjalani sudang dengan agenda tuntutan di Ruang Sidang Kusuma Atmaja PN Karawang, Kamis (18/7/2019).


KOMPAS.com/FARIDA FARHAN Tiga emak-emak Pepes saat menjalani sudang dengan agenda tuntutan di Ruang Sidang Kusuma Atmaja PN Karawang, Kamis (18/7/2019).

Tiga emak-emak dari Partai Emak-emak Pendukung Prabowo-Sandi (Pepes) terkait video "Jika Jokowi terpilih, tak ada lagi azan", dituntut delapan bulan penjara, Kamis (18/7/2019).

Tuntutan tersebut dibacakan Jaksa Penuntut Umum (JPU) Kejaksaaan Negeri Karawang Donald Situmorang saat sidang dengan agenda tuntutan di Ruang Sidang Kusuma Atmaja Pengadilan Negeri (PN) Karawang.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com