Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Nenek Pemulung Menabung 5 Tahun untuk Beli Sapi Kurban

Kompas.com - 31/07/2019, 06:39 WIB
Idham Khalid,
David Oliver Purba

Tim Redaksi

MATARAM, KOMPAS.com - Nenek Sahnun (60), pemulung yang tinggal di tengah Kota Mataram akhirnya tahun ini bisa berkurban. Dengan jerih payahnya mengumpulkan barang bekas selama beberapa tahun, Sahnun akhirnya bisa membeli sapi kurban

Nenek Sahnun bukanlah orang berada. Dia tinggal sebatang kara di Mataram dan kini menumpang tidur di sebuah kios di samping barat Mal Matataram.

Sebelumnya, Sahnun tinggal di kuburan umat Hindu. Merasa kasihan, seorang warga kemudian memberikan tumpangan tempat tidur kepadanya di kios tersebut. 

Jika pagi tiba. Sahnun secepatnya menggulung tikar alas tidur karena pemilik kios sudah mulai beraktivitas berjulan nasi.

Baca juga: Kisah 7 Bocah di Bogor Tabung Uang Jajan 10 Bulan untuk Beli Sapi Kurban

Sampai saat ini, tidak ada satupun keluarga yang mencari Sahnun. Keluarganya berasal dari Narmada, Lombok Barat.

Setiap hari, Sahnun memikul karung berisi botol plastik dengan tubuh kecilnya. Langkahnya sangat cepat ketika menyusuri jalanan Kota Mataram.

Biasanya Sahnun berangkat memulung mulai dari subuh hingga malam hari dengan jeda waktu istirahat pada siang hari.

"Pagi-pagi subuh sudah berangkat, balik lagi istirahat nanti lagi lanjut sampai malam," ungkap Sahnun dengan bahasa Sasak ditemui Kompas.com, Selasa (30/7/2019).

5 tahun menabung

Sahnun setiap hari biasanya mampu  mengumpulkan botol plastik sekitar dua karung. Setiap sepekan sekali seorang pengepul datang membelinya. Dia biasa menjual barang bekas yang dikumpulkannya Rp 10.000 hingga Rp 20.000 perkarung.

Sahnun mengatakan, sudah sekitar lima tahun mengumpulkan uang untuk diniatkan membeli hewan korban.

Saat ditanya alasan Sahnun ingin berkurban, Sahnun hanya melempar senyuman kecil dengan anggukan, menandakan bahwa niat untuk berkurban tidak ingin diketahui banyak orang.

Kaling, pengurus Masjid Nur Iman, tempat dimana Sahnun berkurban sapi, sempat kaget saat menerima uang Rp 10 juta dari Sahnun.

Baca juga: Kisah Pendiri HMI Lafran Pane Akan Difilmkan, Tayang Maret 2020

"Saya juga merasa kaget kok bisa nilai satu sapi yang harganya 10 juta, mampu dibeli oleh seorang yang pekerjaannya sehari-hari pemulung," ungkap Kaling ditemui di rumahnya Senin (29/7/2019).

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com