SURABAYA, KOMPAS.com - Pengelolaan sampah di Jakarta turut menjadi perhatian Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini atau Risma. Ia menilai pengelolaan sampah di Jakarta itu dalam kondisi yang mengkhawatirkan.
Risma menegaskan, penanganan sampah tidak akan sulit apabila suatu daerah mampu mengelolanya dengan benar.
Ia juga menyampaikan bahwa untuk membangun tempat pembuangan akhir (TPA), tidak harus selalu memerlukan lahan yang cukup luas.
"Saya sudah lihat di Korea, saya sudah lihat di Jepang. Mereka punya lahan kecil dan itu ada di tengah-tengah," kata Risma ditemui di Balai Kota Surabaya, Selasa (30/7/2019).
Baca juga: Ini Kata Risma soal Anggaran Pengelolaan Sampah DKI Jakarta Rp 3,7 T
Menurut Risma, untuk bisa mengelola sampah dengan benar, kuncinya adalah disiplin.
Di sisi lain, masyarakat harus terus didorong agar memiliki kesadaran terhadap lingkungan agar bisa ikut memproses dan mengurangi sampah.
"Asal kita disiplin, tidak kotor, kemudian tidak terlambat ngolahnya dan selalu disiplin, maka kita tidak perlu takut bau dan sebagainya. Karena sebetulnya itu bisa dikendalikan," ujar Risma.
Bagi Risma, yang paling penting untuk saat ini adalah bagaimana DKI Jakarta bisa menyelesaikan masalah sampah tersebut.
Baca juga: Saat Jakarta Belajar Pengelolaan Sampah ke Surabaya...
Sebab, apabila sampah tidak dikelola dengan baik, dampaknya akan sangat besar, terutama terhadap kondisi lingkungan, seperti banjir dan kesehatan masyarakat.
Risma menambahkan, cara untuk menyelesaikan persoalan sampah adalah harus dengan manajemen waktu yang baik dalam mengolah semua sampah yang ada.
Tulis komentar dengan menyertakan tagar #JernihBerkomentar dan #MelihatHarapan di kolom komentar artikel Kompas.com. Menangkan E-Voucher senilai Jutaan Rupiah dan 1 unit Smartphone.
Syarat & Ketentuan