Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Risma: Surabaya Menunggu 20 Tahun Terbebas Masalah Sampah...

Kompas.com - 31/07/2019, 06:15 WIB
Ghinan Salman,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

SURABAYA, KOMPAS.com - Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini atau Risma mengatakan bahwa permasalahan pengelolaan sampah di DKI Jakarta tidak terlampau sulit untuk diatasi dengan cepat.

Terlebih, kata Risma, DKI Jakarta memiliki anggaran melimpah yang dialokasikan hanya untuk pengolaan sampah.

Jika di Surabaya anggaran pengelolaan sampah hanya dianggarkan Rp 30 miliar, Jakarta memiliki anggaran Rp 3,7 triliun untuk pengelolaan sampah.

"Terus terang kalau (mengatasi masalah sampah) di Jakarta itu tidak begitu sulit. Karena dia (Jakarta) punya uang (melimpah) gitu ya," kata Risma saat ditemudi di Kebun Binatang Surabaya (KBS), Selasa (30/7/2019).

Baca juga: Ini Kata Risma soal Anggaran Pengelolaan Sampah DKI Jakarta Rp 3,7 T

Justru daerah-daerah lain di luar Jakarta yang dinilai Risma akan kesulitan menangani persoalan sampah karena terbatasnya jumlah anggaran.

Menunggu 20 tahun

Seperti di Surabaya, misalnya, Risma mengaku bahwa untuk membuat Surabaya terbebas dari masalah sampah harus menunggu selama 20 tahun.

Sebelum Risma menjabat sebagai wali kota, Kota Surabaya memang dikenal kotor dan dipenuhi polusi. Namun, permasalahan sampah lambat laun bisa diatasi karena dikelola dengan baik.

"Surabaya kenapa harus (menunggu) 20 tahun (untuk mengatasi permasalahan sampah)? Karena keuangan kami terbatas. Kalau Jakarta ada uang," ujar Risma.

Baca juga: Tanggapan Risma ketika Ditawari Maju di Pilkada DKI Jakarta 2022

Persoalan sampah itu, lanjut Risma, tinggal bagaimana cara me-manage atau mengatur pengelolaan sampah dengan baik saja, sehingga persoalan sampah bisa teratasi secepatnya.

"Jadi gini, memang kadang kita enggak sadar kalau sampah seolah-olah hanya sekedar dibuang saja, begitu kan," kata Risma.

Padahal, apabila sampah di suatu daerah tidak dikelola dengan baik, yang terdampak adalah masyarakat. Pengelolaan sampah yang buruk, imbuh Risma, akan mendatangkan penyakit hingga bencana.

"Kalau (sampah) tidak dikelola dengan benar, mohon maaf ya saya sampaikan, itu sangat berbahaya sekali. Bukan hanya kotor, tapi dampak besarnya adalah menimbulkan penyakit dan banjir," ujar Risma.

Baca juga: Bestari: Bu Risma Agak Terkesima Dengar Anggaran Pengelolaan Sampah DKI Rp 3,7 T

Studi banding

Sebelumnya, DPRD bersama DLH Provinsi DKI Jakarta melakukan studi banding pengelolaan sampah mulai dari hulu sampai dengan proses akhir yang telah diterapkan Kota Surabaya dan langsung diterima Risma di Balai Kota Surabaya.

Dalam kesempatan itu, Ketua Fraksi Nasdem DPRD Provinsi DKI Jakarta Bestari Barus mengatakan, alasan melakukan kunjungan kerja ke Surabaya karena banyak hal yang patut ditiru dari teknologi pengelolaan sampah yang telah diterapkan di Surabaya.

Salah satunya, kata dia, bagaimana mengelolah sampah yang murah dari hulu hingga akhir dengan anggaran terbatas.

"Tentu ini menjadi pembelajaran bagi kami yang dari Jakarta dengan anggaran yang begitu besar masih harus belajar ke Surabaya. Bagaimana pengelolaan sampah yang baik, efektif, dan efisien," kata Bestari.

Baca juga: Perda Pengolahan Sampah di Surabaya Jadi Referensi Penyusunan Aturan di Jakarta

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com