Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kalimantan Calon Ibu Kota RI, Kesaksian Perempuan Penjelajah hingga Kalung Lilis Lamiang

Kompas.com - 31/07/2019, 06:06 WIB
Rachmawati

Editor

Bagi Ida, tampaknya melancong tidak sekadar berpindah tempat, tetapi juga menuntunnya supaya punya pemikiran terbuka tentang ragam peradaban dan kerendahan hati.

Baca juga: Dekat Kalimantan, Belitung Siap Jadi Kuda Hitam Calon Ibu Kota Negara

 

Jokowi dan kalung Lilis Lamiang di Kalimantan

162 tahun kemudian, tepatnya tahun 2019, Borneo atau Kalimantan, tanah yang diceritakan Ida dalam catatan perjalanannya disebut-sebut sebagai tenpat calon ibu kota baru RI menggantikan Jakarta.

Bahkan Presiden Jokowi menyempatkan diri datang ke Borneo selama tiga hari, yakni 7 hingga 9 Mei 2019. Bersama Ibu Negara Iriana, ia mendatangai Desa Tumbang Talaken Kabupaten Gunung Mas dan Bukit Soeharto untuk mencari feeling calon ibu kota pengganti Jakarta.

Saat menginjakkan kaki ke Desa Tumbang Talaken, Kabupaten Gunung Mas, Kalimantan Tengah Rabu (8/5/2019), Jokowi mengenakan kalung Lilis Lamiang yang diserahkan langsung oleh kepala adat dan Bupati Gunung Mas.

Baca juga: Mengenal Lilis Lamiang, Kalung Merah yang Digunakan Jokowi Saat Berkunjung ke Gunung Mas

Mata kalung Lilis Lamiang berwarna merah berbentuk heksagon dan menjadi salah satu manik berharga dan masuk kategori pusaka,

Mungkin kalung serupa juga sempat dilihat oleh Ida saat menginjakkan kaki pertama kali di Borneo Januari 1852.

Dibeberapa momen, kalung Lilis Lamiang digunakan sebagai mas kawin dan perlengkapan upacara adat keagamaan di Kabupaten Gunung Mas.

Bupati Gunung Mas, Arthon Dohong kepada Kompas.com Jumat (10/5/2019) mengatakan sejak berdiri selama 16 tahun, Presiden Jokowi adalah kepala negara yang pertama menginjakkan kaki di kabupaten yang dalam bahasa para leluhur disebut Habangkalan Penyang Karuhei Tatau.

Habangkalan Penyang Karuhei Tatau maknanya sangat dalam. Dan saya bangga dan senang karena Presiden bisa berkunjung langsung ke Kabupaten Gunung Mas”, pungkas Artho Dohong.

Baca juga: Feeling Jokowi soal Ibu Kota Negara Baru: Bukit Soeharto, Gunung Mas, atau Kawasan Segitiga?

Kabupaten Gunung Mas merupakan hasil pemekaran dari Kabupaten Kapuas tahun 2002 silam. Kabupaten yang ibu kotanya bernama Kuala Kurun itu memiliki luas sekitar 10.804 kilometer persegi dan saat ini dihuni 109.947 jiwa.

Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengatakan bahwa Kabupaten Gunung Mas, Provinsi Kalimantan Tengah, paling siap untuk dijadikan Ibu Kota baru jika dilihat dari sisi keluasan wilayah.

“Mau minta 300.000 hektar siap di sini, kurang masih tambah lagi juga siap,” kata Jokowi kepada wartawan saat meninjau lokasi di Kelurahan Tumbang Talaken, Kecamatan Manuhingdi Kabupaten Gunung Mas, Rabu (8/5/2019).

Namun, soal kelayakan, saat itu Jokowi menjelaskan masih dalam kalkulasi, kajian, dan dalam hitung-hitungan karena banyaknya aspek pertimbangan.

Baca juga: 7 Fakta soal Rencana Pemindahan Ibu Kota

“Sekali lagi ini menyangkut aspek yang tidak satu dua. Urusan banjir mungkin di sini tidak, ya kan. Urusan gempa di sini tidak. Tapi apa, kesiapan infrastruktur harus dimulai dari nol lagi, ya kan. Itu juga salah satu pertimbangan-pertimbangan masalah sosial politiknya, masalah sosiologi masyarakatnya, semuanya, semuanya dilihat semuanya,” ujar Presiden.

Setelah kedatangan Sang Presiden, oleh warga sekitar tempat pijakan kaki Presiden Jokowi saat berkunjung di Kabupaten Bukit Mas diberi tanda botol kaca.

Presiden Joko Widodo meninjau kawasan Bukit Soeharto di Kabupaten Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur, yang menjadi salah satu lokasi calon Ibu Kota baru, Selasa (7/5/2019).Biro pers setpres Presiden Joko Widodo meninjau kawasan Bukit Soeharto di Kabupaten Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur, yang menjadi salah satu lokasi calon Ibu Kota baru, Selasa (7/5/2019).

Satu hari sebelumnya, tepatnya Selasa (7/5/2019), Jokowi juga mengunjungi kawasan Bukit Soeharto di Kecamatan Semboja, Kabupaten Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur,

Bukit Soeharto atau juga populer dengan nama Taman Hutan Raya Bukit Soeharto di Kalimantan Timur memiliki luas 61.850 hektar.

Lokasi taman hutan rakyat ini berada di dua kabupaten, yaitu Kabupaten Kutai Kartanegara dan Kabupaten Penajam Paser Utara.

Daerah itu sudah 1,5 tahun terakhir ini dikaji sebagai pengganti DKI Jakarta sebagai ibu kota negara.

Kawasan Bukit Soeharto memiliki beberapa keunggulan. Hal terpenting, infrastruktur dasar terbilang sudah tersedia.

Baca juga: Mengenal Bukit Soeharto, Calon Lokasi Ibu Kota Baru yang Dikunjungi Jokowi

“Kebetulan, ini berada di tengah-tengah jalan tol Samarinda-Balikpapan. Kemudian kalau kita lihat di Balikpapan ada airport-nya, Samarinda juga ada airport-nya. Sudah enggak buat airport lagi. Pelabuhan juga sudah ada,” kata Jokowi.

Namun, kesiapan infrastruktur tentu bukan satu-satunya aspek yang dipertimbangkan. Pemerintah juga mempelajari kajian sosial, politik serta geografis.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com