BANJARMASIN, KOMPAS.com - Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) Siti Nurbaya Bakar mengaku tiap hari deg-degan akibat terus meningkatnya titik api atau hotspot di sejumlah provinsi yang terdampak kebakaran lahan dan hutan (karhutla).
"Saya terus terang sih deg-degan terus ya, dan memang ini kalau kita liat datanya sudah mencapai 330 lebih titik hotspot," ujarnya saat melakukan kunjungan kerja ke Kalimantan Selatan Selasa (30/7/2019) siang.
Siti Nurbaya mengaku, tiap hari memantau dan memonitoring perkembangan titik hotspot di seluruh Indonesia melalui telepon genggamnya.
Ia pun kaget saat titik hotspot pekan lalu yang hanya 250 titik hotspot kini sudah mencapai 300 lebih titik hotspot.
Baca juga: Hotspot di Sumatera Terus Meningkat, Terbanyak di Riau 27 Titik
Menurutnya jika pada Juli hotspot tidak turun, maka bulan Agustus dan September memasuki masa waspada seperti pengalaman pada tahun 2015 lalu.
"Kita mewaspadai dibulan Agustus sampai pertengahan September. Yang 2015 itu, apinya yang paling banyak yang paling kencang itu di September," tambahnya.
Walaupun begitu, Kementriannya tetap optimistis titik hotspot akan segera bisa diatasi, karena saat ini pemerintah fokus pada pencegahan.
"Sekarang ini kan sebagai pencegahan masyarakat bergerak juga untuk mengatasi. Jadi langkah-langkahnya sudah banyak," ucapnya.
Siti Nurbaya juga memuji pencegahan kebakaran lahan di Kalsel karena sampai pada akhir Juli, titik hotspot hanya 6, yang paling sedikit diantara Provinsi lainnya yang terdampak Karhutla.
Baca juga: Fakta Baru Bencana Karhutla di Riau, Titik Api Bertambah hingga Tuntutan Walhi
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.