Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kata Ganjar Soal Viral Isu Tsunami Laut Selatan Jawa: Enggak Usah Geger, Tenang Saja

Kompas.com - 30/07/2019, 21:08 WIB
Fadlan Mukhtar Zain,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

KEBUMEN, KOMPAS.com - Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mengingatkan masyarakat agar tidak perlu takut atas beredarnya informasi potensi tsunami di Laut Selatan Jawa seperti yang terjadi di Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah, baru baru ini.

"Kemarin sempat ramai, waduh nanti akan ada tsunami, geger, enggak usah geger, tenang saja," kata Ganjar seusai penanaman mangrove di Pantai Laguna Lembupurwo, Kecamatan Mirit, Kabupaten Kebumen, Jawa Tengah, dalam rangkaian Ekspedisi Desa Tangguh Bencana (Destana) Tsunami 2019, Selasa (40/7/2019).

Menurut Ganjar, informasi mengenai potensi tsunami di laut selatan Jawa sebagai pengingat kepada masyarakat agar selalu waspada.

"Kalau kita diingatkan tenang saja, enggak usah takut. Mungkin karena tidak tahu (jadi takut), nah sekarang kita kasih tahu, ekspedisi ini bisa menjelaskan soal itu," ujar Ganjar.

Baca juga: Viral soal Potensi Tsunami Laut Selatan Jawa, Bagaimana Penjelasan yang Sebenarnya?

Lebih lanjut Ganjar mengatakan, masyarakat harus berkompromi dengan keadaan di sekitarnya.

Secara umum sebagian besar wilayah Indonesia memang berpotensi terjadi berbagai macam bencana.

"Tidak usah takut, kita memang hidup di negara yang setiap hari (berpotensi) bencana. Kita harus siap berkompromi dengan kondisi itu, (misal) membangun rumah tahan gempa, tidak membuang sampah," kata Ganjar.

Pelatihan tanggap bencana

Ganjar mengatakan selain sosialisasi yang dilakukan secara terus-menerus, juga didorong pelatihan tanggap bencana.

Latihan bisa dilakukan setahun dua kali agar masyarakat terbiasa sekaligus untuk mengecek fungsi peralatan yang tersedia.

"Tingkat kecerewetan kita menyebarkan informasi (mengenai potensi bencana) itu tinggi, tiap hari juga ada kegiatan dari BPBD (Badan Penanggulangan Bencana Daerah), maka latihan itu menjadi penting," ujar Ganjar.

Baca juga: Viral Potensi Tsunami Laut Selatan Jawa, Ini Fakta yang Harus Anda Ketahui

Menurut Kepala BNPB Letjen Doni Monardo, saat ini sebagian masyarakat mungkin belum siap menghadapi potensi gempa dan tsunami. Namun sebagian lainnya dinilai telah memahami potensi gempa dan tsunami.

"Sebagian sudah memahami potensi bencana dengan menyampaikan data peristiwa masa lalu. Jadi kalau dikasih tahu tanpa diimbangi data dulu, mungkin (masyarakat) kurang yakin," ujar Doni.

Tsunami besar bisa terulang

Doni menyampaikan rentetan bencana gempa dan tsunami yang terjadi di masa lalu. Antara lain tsunami yang terjadi 19 Agustus 1977 di Nusa Tenggara Barat (NTB), Bali dan Jawa Timur.

"1992 tsunami di Flores, korbannya sangat banyak. Kemudian 1994 kejadian di Banyuwangi. Kalau dilihat lagi, mendekati kemarin di Aceh tahun 2004, kemudian Nias, Mentawai, Enggano, Selat Sunda dan terakhir Pelabuhan Ratu," kata Doni.

Baca juga: Gempa Besar Hanya Beri Kita Waktu 3 Menit Selamatkan Diri dari Tsunami

 

Ribuan tahun yang lalu, lanjut Doni, juga pernah terjadi tsunami besar seperti di Aceh. Bahkan bencana tersebut tidak hanya terjadi sekali saja.

"Suatu saat akan terulang, karena alam mencari keseimbangan. Terjadilah gesekan, pergerakan lempeng, maka timbul pelepasan energi gempa lebih dari 8 skala richter," jelas Doni.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com