Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

7 Pernikahan Beda Usia yang Berakhir Indah di Pelaminan...

Kompas.com - 30/07/2019, 05:56 WIB
Rachmawati

Editor

Pernikahan mereka sempat ditentang oleh Ibunda Ari yang tidak setuju kalau anak keduanya itu menikah dengan perempuan yang usianya jauh lebih tua.

Suwarni mengaku bekerja sebagai buruh serabutan, sedangkan Ari seorang juru parkir di Risc Komputer Kawasan Jalan Perintis Kemerdekaan Solo.

"Baru dua bulan saya bertemu sama Mas Ari. Ceritanya itu saya dicomblangin (dijodohkan) sama teman saya," kata Suwarni.

"Saya dulu yang meminta untuk segera menikah karena enggak enak ditanyai tetangga terus. Mas Ari bilang sama ibunya disetujuin, ya udah kita menikah Jumat kemarin," ucap ibu dua anak yang ditinggal suami pertamanya meninggal pada 2013 lalu.

Baca juga: Sempat Ditentang Orangtua, Seorang Pemuda Nikahi Perempuan Lebih Tua 15 Tahun

 

6. Muh Idris (20) dan Inade (65)

Idris (20) asal Kabupaten Enrekang menikahi Inade, janda berusia 65 tahun warga Desa Corawali, Kecamatan Panca Lautang, Kabupaten Sidrap, Sulawesi Selatan,

Pesta pernikahan pasangan yang terpaut usia 45 tahun itu berlangsung dengan adat Bugis.

Inade bukanlah perempuan biasa karena terkenal memiliki banyak kebun cengkeh. Inade sendiri merupakan janda yang ditinggal suami meninggal pada 2011 lalu.

Kisah cinta keduanya berawal saat Muh Idris ikut kerabatnya memanen cengkeh di Siwa, Kabupaten Wajo yang diketahui milik Inade.

Baca juga: Bertemu di Kebun Cengkeh, Kisah Cinta Terpaut Usia 45 Tahun Ini Berlanjut ke Pelaminan

 

7. Eko Pambudi (25) dan Siti Fatimah (56)

Salah satu foto pernikahan Siti Fatimah (56) dan Eko (25) di Desa Kelabat, Bangka Barat.KOMPAS.com/HERU DAHNUR Salah satu foto pernikahan Siti Fatimah (56) dan Eko (25) di Desa Kelabat, Bangka Barat.
Siti Fatimah (56) dan Eko Pambudi (25) menikah di Desa Kelabat, Bangka Barat, Kepulauan Bangka Belitung.

Hanya hitungan bulan sejak masa perkenalan, pasangan dengan selisih usia 31 tahun tersebut sepakat untuk melenggang ke pelaminan.

Pesta pernikahan pun digelar dengan hiburan kuda lumping.

"Waktu melamar maharnya hanya seperangkat alat shalat dan uang Rp 500 ribu," kenang Eko kepada Kompas.com, Selasa (4/12/2018).

Fatimah mengaku  keputusan untuk menikah dilatarbelakangi suka sama suka.

Setelah menikah, mereka bekerja di kebun sawit serta menanam palawija di ladang sendiri.

Pernikahan kedua insan tersebut bermula saat Eko bekerja sebagai pegawai koperasi simpan pinjam bertemu dengan Fatimah, salah satu nasabahnya. Cinta keduanya pun tumbuh dan memutuskan menikah.

"Sudah takdirnya saya menikah seperti ini. Hidup saya jalani seperti biasa," ucapnya.

Baca juga: Berawal dari Koperasi Simpan Pinjam, Nenek Fatimah Nikahi Eko Pemuda 25 Tahun

 SUMBER KOMPAS.com ((Ronny Adolof Buol, Muhlis Al Alawi, Caroline Damanik, Hadi Maulana, Labib Zamani, Aprillia Ika, Heru Dahnur)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com