Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Adik Ipar Gubernur Nurdin Abdullah Diperiksa Panitia Hak Angket DPRD Sulsel

Kompas.com - 29/07/2019, 21:47 WIB
Himawan,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

MAKASSAR, KOMPAS.com - Taufik Fachruddin, adik ipar Gubernur Sulawesi Selatan (Sulsel) Nurdin Abdullah diperiksa panitia angket DPRD Sulsel terkait penunjukannya sebagai Plt Direktur Utama Perusahaan Daerah Sulawesi Selatan yang diduga sarat muatan kolusi di gedung DPRD Sulsel, Senin (29/7/2019).

Dalam pemeriksaan tersebut, ketua Panita Khusus Hak Angket Kadir Halid bertanya apakah Taufik mengetahui dasar hukum penunjukan dirinya oleh Gubernur Sulsel Nurdin Abdullah yang diduga menyalahi Perpres tahun 2007.

Dalam aturan tersebut penunjukan dirut Perusda tidak boleh memiliki garis keturunan dengan kepala daerah. 

"Ada aturan di Perusda, tidak boleh garis keturunan, ke samping, atas, bawah. Kalau tidak salah pada Perpres tahun 2007. Saudara tahu tidak," tanya Kadir Halid. 

Baca juga: Perjalanan Sidang Hak Angket Gubernur Sulsel, Dugaan Bagi-bagi Proyek hingga KKN

Mendengar pertanyaan ini, mantan Dirut Perusda Bantaeng tahun 2008 hingga 2018 tersebut mengaku tidak mengetahui ada aturan seperti itu.

Siap mundur

Namun, bila penunjukan dirinya menyalahi aturan, ia mengaku siap mundur dari jabatan tersebut. 

"Saya kurang paham tapi yang jelas kalau pun menjadi sebuah masalah, dengan segala kerendahan hati, saya akan mundur." jawab Taufik. 

Taufik kemudian menceritakan perihal penunjukan dirinya pada bulan November 2018 lalu.

Menurutnya, setelah pulang umrah, ia dipanggil Nurdin Abdullah untuk mengecek Perusda Sulsel.

Baca juga: Saksi Sidang Hak Angket Ungkap Setoran Rp 10 M Untuk Menangkan Nurdin di Pilkada

 

Kala itu ia diberi surat tugas untuk melihat potensi peluang bisnis yang bisa dilakukan di Perusda tersebut. 

Menurutnya, penunjukan dirinya sebagai Plt Perusda dikarenakan ia memiliki pengalaman selama 10 tahun menjadi dirut Perusda Kabupaten Bantaeng selama Nurdin masih menjabat bupati di daerah tersebut.

Apalagi, kala itu dirut Perusda Sulsel Abdul Harus Hodi mencalonkan diri sebagai caleg di Pemilu 2019.

Ingin membantu gubernur

Di hadapan panitia angket, Taufik mengaku menerima tawaran tersebut karena ingin membantu Nurdin Abdullah sebagai gubernur.

Apalagi Nurdin memiliki visi mejadikan Sulsel sebagai daerah ramah investasi yang membuatnya tertarik mengelola Perusda yang kala itu disebutnya sedang sakit. 

"Memang saya 'pure' bisnis, tidak pernah menjadi PNS, tidak pernah mengerjakan proyek pemerintah. Walau pun saya adik ipar (gubernur), saya bisa perlihatkan kerja profesional," imbuhnya.

Baca juga: Sidang Hak Angket Ungkap Perseteruan Nurdin Abdullah dengan Andi Sudirman di Pemprov Sulsel

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com