Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kasus Penipuan Sinetron "Sajadah Cinta", 7 Artis Ibu Kota Ikut Diperiksa

Kompas.com - 29/07/2019, 20:44 WIB
M Agus Fauzul Hakim,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

Sebab menurutnya, sepanjang pengalamanya menjalani profesi pesinetron, tidak ada pungutan biaya untuk sekedar mengikuti casting.

"Justru kalau kita masuk dalam syuting, kita malah dibayar," ujar Menco yang juga hadir dalam konpers itu.

Sebelumnya diberitakan, puluhan warga di Kediri, Jawa Timur merasa tertipu dengan rekrutmen artis sinetron "Sajadah Cinta".

Baca juga: Risma Minta Istri Pegawai Alih Daya Kurangi Jam Nonton Sinetron

Korban rata-rata pelajar perempuan

Para korban yang berjumlah 25 orang yang rata-rata pelajar perempuan itu bisa terbujuk karena dijanjikan sinetron itu akan tayang di stasiun televisi nasional Trans7 dan ANTV.

Namun hingga melewati waktu yang telah dijanjikan, yakni 17 Juli 2019, sinetron itu tidak kunjung tayang dilayar televisi.

Para calon artis itu mengalami kerugian finansial karena untuk bisa casting dan berperan dalam sinetron, mereka diharuskan membayar ratusan ribu untuk sekadar bisa ikut casting sedangkan untuk syuting bervariasi antara Rp 1,5 juta hingga Rp 40 juta.

Para calon artis itu awalnya percaya karena janji tayang di televisi nasional. Bahkan para calon artis sinetron itu juga sempat diajak promo sinetron.

Baca juga: Bripda Yoga yang Dipukul Oknum TNI Pernah Main Sinetron Ganteng Ganteng Serigala

 

Promo itu dilakukan dengan pawai keliling Kediri menggunakan kendaraan terbuka dengan logo Trans7.

Atas kasus itu, tersangka Robby Sudarsono alias Bang Jay dijerat dengan pasal 378 juncto 372 KUHP tentang Penipuan dengan ancaman pidana penjara 4 tahun.

Selain tersangka, penyidik juga mengamankan berbagai barang bukti mulai dari merchandise sinetron Sajadah Cinta hingga peralatan syuting. 

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com