Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pelaku Pembunuhan Istri Pendeta Mengaku Wartawan

Kompas.com - 29/07/2019, 19:50 WIB
Khairina

Editor

MEDAN, KOMPAS.com- Pelaku pembunuhan istri pendeta, Erawati Br Siagian (56) sempat menyamar menjadi wartawan untuk memantau situasi di di rumah kontrakan korban di Jalan Abadi, No 50 A, Tanjung Rejo, Medan Sunggal, Medan.

Hanya dalam tempo beberapa jam setelah penemuan jenazah, polisi berhasil meringkus pelaku.

Kanit Reskrim Polsek Sunggal Iptu Syarif Ginting mengatakan, ketika hendak diamankan, DM sempat mengaku wartawan unit kepolisian yang sedang melakukan liputan di lokasi.

"Tapi waktu itu belum ada pengakuan. Setelah kami interogasi berapa jam dan kita runut semua kegiatan dia terakhir dia ngaku," tuturnya.

Baca juga: Pelaku Pembunuhan Istri Pendeta Ditangkap, Kakinya Ditembak karena Melawan

Syarif menambahkan, yang membuat polisi memiliki sangkaan ke arah pelaku adalah penemuan diduga kartu pers di TKP dan puntung rokok pelaku.

Tapi apakah dia benar wartawan atau tidak masih ditelusuri," beber Syarif.

Berdasarkan petunjuk pertama, polisi melakukan interogasi dan merunut kegiatan yang dilakukan korban dalam beberapa hari terakhir.

"Itu dasar petunjuk kita pertama. Baru kita interogasi runut kegiatan dia (pelaku) seharian. Akhirnya dia kita suruh buka bajunya. Ternyata ada bekas cakar-cakaran diduga bekas cakaran korban," sebut Syarif.

Dari situ, lanjut Syarif memerintahkan anggota agar pelaku diinterogasi lebih dalam. Pelaku dibawa keliling-keliling dan ke rumahnya. Ternyata belum sampai rumahnya dia sudah mengakui perbuatannya.

"Jadi dia habis selesai membunuh, dia pulang ke rumah. Jadi waktu itu bajunya berdarah-darah. Dia mengaku habis kecelakaan sehingga untuk menghilangkan jejak bajunya dicuci," ungkap Syarif.

Baca juga: Istri Pendeta Tewas dengan Tangan Terikat, Diduga Dibunuh karena Utang Piutang

"Waktu penangkapan pelaku sempat melawan sehingga kita berikan tindakan tegas kepada kedua kaki kanan dan kiri pelaku," ujar Syarif.

Diketahui, ternyata Eriawati telah meninggal sejak Jumat (26/7/2019) sore.

Ia tewas setelah dipukul pelaku DM alias Dimas (40) dengan kursi kayu dan ditikam di leher menggunakan pisau.

Setelah mendengarkan keterangan dari saksi, polisi akhirnya mendapatkan ada tiga nama yang dalam beberapa hari terakhir sempat bertemu korban. Salah satunya, menjurus kepada pelaku DM.

Baca juga: Cari Identitas 2 WNI Terduga Pelaku Bom Bunuh Diri di Filipina, Polisi Akan Tes DNA

"Pelaku inisial DM (40). Jadi motif pelaku membunuh korban dikarenakan hutang piutang," kata Syarif via telepon seluler, Senin (29/7/2019).

"Korban ini rentenir, dia ngasih-ngasih pinjam uang sama orang berbunga.
Pelaku ada meminjam uang sekitar Rp 40 juta dan sisa tinggal Rp 23 juta," sambungnya.

Syarif menuturkan, karena sisa hutang tak kunjung dibayar sama pelaku, korban lalu mengancam pelaku bahwa akan memberitahukan kepada mertuanya, bahwa dia (pelaku) memiliki hutang.

"Nanti aku laporkan sama mertuamu kalau tak kau bayar utangmu ini," ucap Syarif saat menirukan perkataan korban yang disampaikan kepada pelaku saat kejadian.

Lantaran akan diberitahukan, pelaku ketakutan dan mereka akhirnya bertengkar mulut.

Saat kejadian, mereka hanya berdua di dalam rumah posisi di dapur.

"Pelaku mungkin kalap terus sehingga menganiaya korban. Kemudian untuk memastikan korban tewas, DM menyumpal mulut korban dan mengikat kedua tangannya," ungkap Syarif.

Untuk menghilangkan jejak, lanjut Syarif, pelaku lalu menghidupkan radio dan mengunci rumah agar seolah-olah di rumah ada orang.

"Kunci rumah korban dibawanya dan dibuang di sungai amplas termasuk pisau yang digunakan untuk menghabisi nyawa korban," ujarnya.

Artikel ini telah tayang di tribun-medan.com dengan judul Tubuh Dimas, Pembunuh Istri Pendeta Penuh Cakaran, Diduga Bekas Perlawanan Korban Sewaktu Hidup,

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com