KOMPAS.com - Hasil survei dari Universitas Slamet Riyadi Solo menyebut nama Putra sulung Presiden Joko Widodo, Gibran Rakabuming Raka, masuk dalam bursa calon wali kota Solo terpopuler.
Saat diminta tanggapannya terkait hasil survei tersebut, Gibran justru mengatakan teringat pesan dari ayahandanya, yaitu jadilah pribadi yang pribadi. Setelah itu, Gibran mengaku dirinya masih fokus untuk mengembangkan bisnisnya.
Sementara itu, pemilik 300 bus berlabel Transjakarta yang terbengkalai di Kabupaten Bogor, akhirnya terungkap.
Ratusan bus yang mangkrak itu merupakan aset milik perusahaan bernama PT Adi Teknik Ecopindo. Berdasarkan keputusan Pengadilan Niaga, perusahaan itu dinyatakan pailit.
Baca berita populer nusantara secara lengkapnya berikut ini:
Waka Polres Luwu Kompol Abraham Tahalele mengatakan, warga sempat mendatangi rumah AA dan bermaksud mengusir AA dari DEsa Lamunre Tengah.
Namun, polisi segera cepat bertindak mengamankan 3 orang cucu dan ibunda dari pelaku.
Pascakejadian, suasana sudah kondusif dan personil polisi akan ditempatkan untuk menjaga situasi keamanan.
“Hari ini kami semua bersama TNI telah mendekati masyarakat dan mereka sudah aman. mudah-mudahan terus aman dan kami tempatkan anggota di sini untuk mencegah hal yang tidak diinginkan. Sampai saat ini kami tetap melakukan penjagaan,” kata Abraham saat dikonfirmasi di lokasi, Sabtu (27/7/2019) sore.
Baca berita selengkapnya: Rumah Pasangan Cinta Terlarang Kakak Adik hingga Miliki 2 Anak Nyaris Diserang Warga
Sebanyak 300 bus berlabel Transjakarta yang terbengkalai di Kabupaten Bogor, merupakan aset milik perusahaan bernama PT Adi Teknik Ecopindo. Adi menjelaskan, berdasarkan keputusan Pengadilan Niaga, perusahaan itu dinyatakan pailit.
"Jadi balasannya seperti itu, akan tetapi ini bukan suatu usaha hanya sebatas penyimpanan aset dari salah satu PT yang pailit dan sekarang dikuasakan kepada kurator Lumbang Tobing cs," ujarnya, Jumat (26/7/2019).
Selama satu tahun terakhir, jumlah bus tersebut terus bertambah yang awalnya hanya 104 menjadi 300 unit.
"Pada saat itu (2018) jumlah bus hanya 104 unit kemudian saat ini sudah mencapai sekitar 300 lebih. Sementara untuk kondisi busnya rata-rata masih ada mesin yang hidup tetapi dalam kondisi bodi rusak," terangnya.
Baca berita selengkapnya: Ini Dia Pemilik 300 Bus Berlabel Transjakarta yang Terbengkalai di Bogor