Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Erupsi Tangkuban Parahu, 42 Warga Cikole Alami Gangguan Pernapasan

Kompas.com - 27/07/2019, 17:57 WIB
Putra Prima Perdana,
Diamanty Meiliana

Tim Redaksi

Kompas TV Sebaran debu vulkanik letusan Gunung Tangkuban Perahu menurut prakiraan cuaca sesuai data satelit himawari milik Badan Meteologi Klimitologi dan Geofisika tidak terdeteksi.<br /> <br /> Tidak terdeteksinya sebaran debu vulkanik ini, menurut BMKG kemungkinan disebabkan tertutup awan tinggi, dan sebaran debu yang tipis, atau ketinggiannya tidak mencapai batas deteksi saltelit. BMKG juga menyatakan, untuk aktivitas penerbangan yang melewati kawasan Gunung Tangkuban Parahu, tidak terganggu dengan sebaran debu.<br /> #TangkubanPerahuMeletus #TangkubanPerahuErupsi #TangkubanPerahu2019

Salah satu pertimbangan penutupan kunjungan ke TWA Gunung Tangkuban Parahu, menurut Rudy, adalah masih tebalnya debu-debu vulkanik hasil erupsi.

Baca juga: Tangkuban Parahu Erupsi, Hingga Saat Ini Masih di Level I Normal

Meski pihak pengelola PT Graha Rani Putra Persada (GRPP) bersikukuh akan tetap membuka loket kunjungan dengan ketentuan pengunjung hanya diperbolehkan sampai terminal Jayagiri, Rudy tetap melarang pengunjung untuk datang.

“Tidak boleh masuk dari bawah. Kami bisa lihat debunya luar biasa, harus dibersihkan dulu,” katanya.

Baca juga: Wagub Jabar Tegaskan Tangkuban Parahu Ditutup Sementara

Di tempat yang sama, Direktur Utama PT GRPP selaku pengelola TWA Gunung Tangkuban Parahu, Putra Kaban, terpaksa menerima penutupan tersebut.

“Semua punya niat baik, jadi enggak salah kalau kami ikuti,” ujarnya.

Putra Kaban menambahkan, pihaknya saat ini tidak memikirkan terkait untung rugi. “Bukan kerugian yang kami utamakan, tapi keselamatan pengunjung paling utama. Tapi kami lihat, sekarang sudah tenang,” katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com